Gomawo Samchon!


Title        : Gomawo Samchon

Author    : Gorgeous Mochii(hanmochiimi)

Type      : Long Oneshoot

Genre    : Family, Friendship, Comedy, Romance

Rated     : T-M

Cast       : Cho Kyuhyun

                 Seo Joohyun(Cho Joohyun)

                 Cho Donghyun

                 Cho Junhyun

                 Cho Daehyun

                 Henry Lau

                 Eunhyuk

                 Ryeowook

Disclaimer: Seohyun dan Kyuhyun adalah milik Tuhan. Apabila ada kesamaan nama, tempat merupakan kebetulan belaka. Cerita ini adalah fiktif tapi kalau yang manis-manis silakan diamini^^v

Notes: Ada tiga karakter anak kecil di sini, untuk menyingkat mungkin terkadang ada panggilan khusus seperti Triple Hyun, HyunKids, atau Hyunnies(dalam kalimat langsung).

.

‘Kau belum tentu menikah dengan kekasihmu. Kau belum tentu menemukan cinta yang tepat hanya dalam sekali pencarian. Semua jalan yang digariskan, semua yang harus dijalani. Berbagai macam kisah tertoreh. Ada yang menorehkan luka, cinta yang dalam hingga pada akhirnya di ujung pencarian, kau menemukan cintamu yang sejati. Jika memang jodohmu, kapanpun. Di masa muda atau tua, kelak pasti akan dipertemukan.

.

                                                                                                            —Gorgeous Mochii

This story begin…

Gambar berukuran besar yang diambil melalui kamera berukuran sepuluh megapiksel itu terpajang indah di sebuah ponsel. Tiga anak laki-laki berkemeja serupa sedang duduk berdampingan di sebuah sofa berwarna soft blue. Meskipun rupanya mereka tidak bisa sepenuhnya diam. Ya, mereka saat itu sedang larut dalam kegiatan masing-masing.

Anak-anak berusia empat tahun kurang itu merupakan putra-putra kandung pasangan maknae kenamaan Korea Selatan, Seohyun dan Kyuhyun. Sebuah hadiah istimewa dari Tuhan berupa tiga anak yang lahir di hari yang sama, jam yang sama. Dengan wajah yang sama namun dikaruniai sifat yang beragam. Unik sekali, kembar tiga dan laki-laki semua. Seohyun terkadang merasa kalah kalau mengahadapi empat namja di rumahnya.

Masih segar di ingatan Kyuhyun ketika melihat kenyataan jika ia menjadi ayah dari tiga orang bayi laki-laki yang dilahirkan dari rahim Seohyun—istri yang sangat dicintainya. Kyuhyun terharu, bibirnya tidak berhenti memanjatkan syukur.

Semua terasa menakjubkan. Merasakan bahagianya menjadi seorang suami, lalu bertambah peran menjadi seorang ayah. Demi apapun Kyuhyun semakin kukuh menjaga mereka semampunya.

Bohong kalau mereka sedang berkumpul di rumah, keadaan akan tenang-tenang saja. Pasti ada saja yang dijadikan permasalahan. Oleh karena kepribadian ketiga putranya yang berbeda itu juga Kyuhyun dan Seohyun harus menyiapkan lebih banyak uang tapi apalah artinya bagi orang tua asalkan anaknya bahagia dan Kyuhyun selalu mensyukuri itu.

Ah iya, menjadi orang tua dari tiga bayi membuat Seohyun dan Kyuhyun terbiasa melakukan hal tak biasa. Menggendong salah dua dari ketiganya, memandikan, menyuapi, menidurkan sambil menyanyikan lagu. Yang jelas membutuhkan energi tiga kali lipat dan memakan waktu lebih lama tapi tidak sebanding dengan hangatnya perasaan ketika berdekatan dengan putranya. Tentu saja.

Kemudian perihal nama, Kyuhyun sudah menyiapkan jauh-jauh hari. Ia selalu ingin anak-anaknya memiliki nama dengan kata ‘Hyun’ di akhir namanya dan tentu saja marga Cho. ‘Hyun’ yang khas menunjukkan jika mereka bertiga adalah putra dari Cho Kyuhyun-Seo Joohyun.

Salah satu hal yang istimewa, Kyuhyun dan Seohyun selalu memesan sendiri peralatan bayi mengingat ia mempunyai tiga bayi sekaligus. Perlengkapan dan peralatan pun harus memesan lebih. Seperti box bayi yang memesan khusus, rak bayi berukuran besar, pakaian dengan model sama namun warna yang berbeda dan kini Seohyun harus menyiapkan susu formula dengan tiga rasa. Seohyun dan Kyuhyun menikmati semuanya karena dengan seperti itu secara tidak langsung semangatnya terus berkembang.

Salah jika Seohyun tidak banyak bicara setelah menikah tapi hal itulah yang membuat Kyuhyun rindu rumah. Sesibuk apapun walaupun hanya menelepon, Seohyun pasti melakukannya. Kalau seperti itu Kyuhyun merasa dirinya pintar karena berhasil menjerat gadis super cantik dengan inner beauty yang nyata seperti Seohyun.

Hanya Seohyun. Padahal dahulu dia selalu berhubungan gadis noncelebrity dengan alasan minder tapi apa, takdirnya ternyata bersama gadis entertainer terkenal kesayangan Korea, gadis yang pintar, multitalenta, cantik dengan jiwa amal yang luar biasa. Jujur pertama bertemu Seohyun, Kyuhyun merasa tidak percaya diri karena Seohyun terlalu perfeksionis tapi setelah kenal lebih dekat ternyata…ehng, dan sekarang malah tidak mau berjauhan. Ckckck takdir memang di luar pikiran manusia. Kyuhyun pun masih tidak habis pikir mengapa sekarang dia bisa bersanding dengan Seohyun padahal jika dilihat dari masa lalu mereka.

Seohyun is Good Girl and Kyuhyun is Bad Boy.

Rasanya tidak sia-sia dulu ia dan Seohyun berjuang untuk tetap mempertahankan hubungan mereka diam-diam. Kyuhyun sempat bertengkar hebat dengan perusahaan yang memang melarang anak didik seagensi untuk menjalin hubungan serius tapi bukan Kyuhyun jika langsung menyerah begitu saja. Mungkin karena sudah takdir Tuhan, walau banyak rintangan yang berusaha memisahkan, pada akhirnya keduanya tetap bersama. Konfirmasi akan menikah beberapa bulan seusai ia menjalani wajib militer. Bukan tergolong pernikahan mewah untuk ukuran maknae multitalenta berpenghasilan tinggi seperti ia dan Seohyun, tapi pernikahan ini terbuka untuk media.

Hubungan keduanya memang sempat pasang surut. Seohyun yang dikabarkan menjalin hubungan dengan salah seorang aktor, member boygroup kenamaan Korea dan Kyuhyun yang dirumorkan pernah menjalin hubungan dengan seorang gadis yang bukan artis, juga seorang member girlgroup. Dahulu memang SeoKyu dikatakan hanya hubungan sunbae-hoobae atau adik-kakak yang sering menerima proyek bersama tapi rupanya hal itu menimbulkan letupan berbeda di hati keduanya untuk sekian lama.

Hubungan keduanya hampir tidak tercium media tapi setelah dikuak ternyata hanya mendeklarasikan dekat—tidak mengkonfirmasi berkencan, dan tidak lama langsung mengadakan konferensi pers bahwa mereka berdua akan melangsungkan pernikahan pada awal tahun 2019.

Kyuhyun yang tidak pernah mau Seohyun disakiti hanya bisa memantau dari jauh dan menelan rasa cemburunya diam-diam. Hanya dengan Seohyun ia bersikap berbeda, baginya Seohyun lebih dari sekedar gadis yang membuatnya gugup. Gadis yang membuat jantungnya berdegub kencang. Gadis yang ia cintai secara berbeda dibanding gadis yang pernah ia cintai. Gadis yang mengiyakan untuk menikah dengannya walau hanya dengan pendekatan beberapa bulan. Gadis yang selalu mengimbanginya, gadis polos yang memberikan tiga putra yang semuanya mirip dengannya.

Seidentik apapun ternyata masih ada perbedaan. Seperti Donghyun yang keluar paling awal. Sekilas ia terlihat sama dengan adik-adiknya tapi setelah diteliti lebih jelas, ada tahi lalat di sekitar selangkanya. Sedangkan si penengah—Junhyun wajahnya lebih panjang dibanding kedua saudaranya. Lalu si bungsu—Daehyun yang manja seperti appanya

Tiga orang putra yang melengkapi harinya, yang menuruni sebagian besar fisik dan sifat SeoKyu. Baik wajah maupun tingkahnya walau tetap saja bakat dan hobi mereka masing-masing warisan kedua orang tuanya. Hidung, dagu, bibir, paras yang diturunkan Kyuhyun. Pipi tembam dan kulit putih yang diturunkan SeoKyu. Mata bulat dengan lensa cokelat tua yang diturunkan oleh Seohyun. Bakat dan kepribadian berbeda-beda walau tetap saja tak mengingkari jika ketiganya sama-sama dikaruniai otak yang pintar, badan yang tinggi lagi gagah, wajah rupawan dan suara yang indah seperti Seohyun dan Kyuhyun.

Senang menyanyi dan memainkan alat musik. Donghyun yang lebih tertarik dengan harmonika, Junhyun yang menyukai piano, Daehyun yang menyukai keduanya tapi tetap saja TripleHyun itu paling menyukai games, persis seseorang.

Jangan lupakan smirk khas yang munculnya entah kapan walau terkadang tertutup senyum polosnya. Sifat polos ketiganya memang seringkali membuat banyak orang gemas tapi kalau sudah beraksi, huuuuummmmm…

Seperti saat ini.

Oppadeul kami titip Hyunnies ya, besok pagi Eomma akan menjemput mereka.” Seohyun berbicara pada Henry-Ryeowook-Eunhyuk. Tiga member SJ yang masing-masing memegang posisi Lead, sekaligus yang belum menikah. Heeeehhh, tampan-tampan tapi jomblo. Jomblo tampan menunggu gelar ‘Taken’.

Hyung pasti akan menjaga Hyunnies dengan baik, iya ‘kan Hyung?” Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya sambil menyeringai pada Eunhyuk. Eunhyuk hanya mengangguk sungkan sambil komat-kamit pada Kyuhyun.

Ya, untuk dua hari ke depan Kyuhyun dan Seohyun akan menghadiri sebuah perhelatan award musik yang lumayan besar di Hongkong. Karena hari ini orang tua Kyuhyun tidak ada di rumah dan orangtua Seohyun sedang menjenguk paman Seohyun ke Jepang, jadilah menitipkan TripleHyun pada tiga samchonnya yang sedang libur seminggu.

Kyuhyun menyerahkan sebuah ransel berukuran besar dan satu tas selempang yang berisi susu, robot-robotan dan perlengkapan mandi puteranya. Tak lupa mendorong sebuah kereta dorong dengan ukuran khusus. Kereta itu jarang sekali digunakan mengingat usia TripleHyun yang hampir empat tahun, tapi karena hari ini mereka akan berjalan-jalan dan Eunhyuk yang alibi—tidak mau kerepotan menggendong jika tiga balita itu kelelahan, Henry mengusulkan agar Seohyun membawa serta kereta dorong berukuran besar yang bisa menampung tiga balita sekaligus itu.

“Sayang, hari ini kalian dengan Samchon ya, ingat kata Eomma, jangan nakal. Hyunnies harus menurut pada Samchon.” Seohyun menarik resleting jaket ketiga anaknya secara bergantian.

Ye eomma. Muach, muach, muach, muach, muach, muach.” TripleHyun mencium pipi Seohyun.

“Besok Ahra-imo dan Halmeoni akan menjemput kalian. Hari ini bersenang-senanglah bersama Mochi-samchon, Ryeong-samchon dan Jae-samchon.” Kyuhyun menurunkan Daehyun dan Junhyun dari gendongannya.

Nde Appa. Muach, muach, muach, muach, muach, muach.”

‘Bahkan pipi Kyuhyun sekarang mulus apa karena sering mendapat tiga ciuman gratis dari Hyunnies?’ kata Eunhyuk dalam hati.

Bye Chagi. Ingat jangan nakal pada Samchon.” Kyuhyun menarik Seohyun untuk naik ke mobil Hyundai-nya yang akan melaju ke bandara. Mobil sedan itu sudah Kyuhyun beli sejak awal ia populer. Ia tidak berniat menjualnya karena mobil itu juga saksi atas berkiprahnya Kyuhyun di dunia entertainment. Ia hanya merasa perlu membeli mobil baru dengan kapasitas besar karena memang ia berniat menambah anggota keluarga baru. TripleHyun sudah berusia hampir empat tahun jadi ia harus cepat merealisasikannya.

“Baik Hyunnies, hari ini kalian akan berjalan-jalan bersama Samchon. Kalian senang tidak?” Henry bertanya pada bocah yang sedang sibuk bermain robot-robotan di atas karpet itu.

Nde Mochi-samchon.” balas Daehyun sambil tersenyum polos membuat Henry gemas.

‘Kalau seperti ini baru anaknya Seohyun.’ batin Henry sambil menatap Daehyun.

Benar anak Seohyun tapi tunggu dulu,

Pluk

“Awwwhhhh, yak! Siapa yang melemparku dengan kaki boneka sialan ini?” Ryeowook mengusap pipinya yang terkena lemparan kaki boneka. Lumayan keras. Ryeowook melihat sekeliling dan hanya menemui seorang anak kecil yang menurut Ryeowook sedang tersenyum mengejek.

“Junhyunnie…”

‘Kyaaaa, kalau seperti ini persis Kyuhyun.’ Ryeowook bergidik ngeri.

Kita lihat bagaimana Lee Hyuk Jae mengatasi Donghyun.

“Yaaaaaaaa jangan pegang-pegang ponselku. Aaaak, jangan dilempar, kumohon jangan dilempar.”

Rasanya sangat bodoh orang dewasa yang memohon pada anak kecil yang sedang berlari-lari.

***

Mereka sudah sampai di sebuah wahana permainan terbesar di Seoul. Ramai sekali mengingat ini adalah libur sekolah. Setelah menyerahkan tiket, Henry-Ryeowook-Eunhyuk segera berjalan sambil menggendong ‘anak’ masing-masing.

Lihatlah, mereka seperti orang sirkus daripada orang berjalan-jalan. Penyamaran yang sebenarnya terlalu heboh untuk ukuran idol seperti mereka tapi mau bagaimana lagi, kalau ada apa-apa dengan TripleHyun, mereka bisa dicincang habis oleh Kyuhyun. Henry-Daehyun dengan kostum sapinya. Ralat. Daehyun hanya memakai kaus bermotif sapi dan topi dengan gambar wajah sapi. Sungguh Henry sangat malu. Sapi berkaca mata hitam yang menyeret-nyeret kereta dorong. Mana ekornya panjang dan melambai jika tertiup angin.

Apa tidak ada yang lebih baik? Banyak tapi anak-anak jahil ini yang meminta mereka. Jadi mereka terpaksa menuruti supaya mereka bertiga tidak menangis dan menjerit-jerit seperti anak hilang.

“Samchon harus jadi jerapah dulu ya.”

“Samchon kalau di sana jadi sapi ya.”

“Samchon harus jadi monyet.”

 

Jleb sekali rasanya, atau yang terkenal di kalangan para shipper; potekpotek atau apalah sebutannya yang jelas itu menggambarkan keadaan mereka ketika sedih.

Eunhyuk dengan kostum monyet menggamit Donghyun yang memakai kaus bergambar Curious George dan topinya. Monyet berkalung susu rasa stroberi di lehernya. Ugh, ini bukan gaya seorang dancer kelas kakap sepertinya.

Ryeowook dengan kostum jerapahnya dan tas ransel bergambar Pikachu di bagian muka. Argh.

Karena takut bingung, Eunhyuk menempelkan nametag couple masing-masing.

“Samchon ayo kesana.”

“Samchon aku mau permen itu.”

“Samchon ayo naik kuda yang itu.”

“Ayo Samchon.”

“Samchon minum susu…”

“Mochi-samchon, minum.” Daehyun menarik-narik ekor kostum Henry. Semua mata tertuju pada tiga orang berkostum binatang berserta anak-anaknya itu.

“Wah anak-anak itu tampan-tampan sekali ya, mirip Kyuhyun Super Junior sewaktu kecil tapi pipinya mengingatkanku pada maknae Soshi.” Seorang ibu-ibu berjalan melewati Eunhyuk Cs sambil menatap kagum TripleHyun.

“Iya tapi mengapa ayahnya seperti orang bodoh seperti itu. Anaknya dibiarkan merengek-rengek.” Seorang remaja menyahuti sambil menggelengkan kepalanya pada Eunhyuk yang sedang memasang muka cengo.

“Kasihan sekali, datang hanya bersama ayahnya. Ayahnya pasti sangat jahat sehingga si ibu meninggalkannya.” Kali ini ahjumma-ahjumma berlipstik tebal yang datang sendirian ikut menatap iba.

“Mungkin ayahnya bekerja sebagai badut penyambut pengunjung , jadi tidak bisa kemana-mana. Ekor dan tanduk itu sepertinya susah kalau sedang berjalan.” celetuk seorang ahjussi asal sambil menatap penampilan Henry dari atas sampai bawah.

Henry menelan ludahnya kasar.

“Kostumnya kebesaran, kepalanya seperti tenggelam di leher kostum jerapah itu. Pasti kalau berjalan mirip tiang yang akan runtuh.” Sekelompok remaja badboy tersenyum mengejek pada Ryeowook.

Ryeowook menggigit bibir bawahnya.

Eunhyuk yang mendengarnya hanya mencak-mencak gila. Henry mengibas-ngibaskan ekor dan tanduk lembeknya ganas. Ryeowook menggeleng-gelengkan kepalanya cepat-cepat sehingga leher dan kepala kostum jerapahnya ikut bergoyang. Memang benar, seperti tiang listrik yang akan runtuh.

“ARRRRRRRGGGGGHHHHHHH.” Henry menggeram gila tidak sadar semakin membuat orang-orang memperhatikannya.

‘Sabar Hyukjae sabar, demi setandan pisang.’

“Baiklah, tujuan pertama kita adalah komidi putar. Henry Lau, kau yang beli permen dan siapkan kereta dorongnya. Aku dan Eunhyuk-hyung yang menemani Hyunnies menyebalkan ini di komidi putar.” kata Ryeowook sambil menggendong Daehyun yang sedang meminum susunya.

Henry segera berlari membeli permen susu di stan terdekat sambil beristirahat. Biasanya di SJ dia yang selalu dimanja tapi kali ini dia yang harus memanjakan anak kecil. Jangan berpikir kalau Henry penggemar anak kecil karena mukanya yang babyface.

“Henry Lau! Kemari!” Henry baru duduk sebentar. Tidak sebentar tapi karena malu dengan kostumnya, waktu berjalan sangat lama rasanya. Henry berlari menghampiri Eunhyuk dan Ryeowook yang siap dengan TripleHyun di gendongan masing-masing. Tangan Eunhyuk serasa patah harus menggendong dua bocah yang termasuk tinggi untuk usianya.

Henry membuka sabuk pengaman yang ada di dalam kereta, Eunhyuk dan Ryeowook segera menurunkan ‘anak-anaknya’ di dalam kereta. Anehnya bocah-bocah aktif itu hanya terdiam polos menatap samchon-samchonnya.

Mereka berlari ke kamar ganti dan taraaaa mereka tampil dengan penyamaran keren. Bagaimana tidak keren kalau gantinya saja memakan waktu satu jam, menimbulkan antri yang banyak oleh pengunjungnya tapi masa bodoh dengan cibiran-cibiran itu.

Eunhyuk memegang sisi kiri pegangan kereta, Ryeowook di sisi kanan, Henry di tengah.

“Hari ini kita akan jadi Hot Daddies. Bersiaplah.” Eunhyuk menata jambulnya.

“Bersiap-siap ya HyunKids, kita akan berjalan-jalan sepuasnya siang ini.” Ryeowook memberikan botol berisi susu pada TripleHyun berserta robot-robotan beragam warna itu. Tidak lupa memasangkan sabuk pengaman yang terasang di kereta pada ketiganya.

Handsome Daddies siap meluncur.” Henry membenahkan letak kacamata hitamnya.

Trio Daddy KW itu mendorong kereta dengan semangat membuat TripleHyun yang ada di dalamnya tertawa senang. Baik, Evil kecil berhasil ditaklukan, It’s time to have fun!

***

Seohyun menatap gumpalan-gumpalan awan berwarna putih itu. Di sampingnya Kyuhyun sedang memakan cookiesnya beruntun. Baru saja pesawat melambung ke awan.

Oppa, acara ini memang mengharuskan kehadiran kita berdua ya. Tidak bisa diwakilkan?” tanya Seohyun sambil mencomot cookies dari toples yang dibawa Kyuhyun. Kyuhyun mengambil minum dan langsung menatap Seohyun bingung.

“Memangnya ada apa?”

“Jujur rasanya aneh mengingat ini pertama kalinya aku pergi ke luar negeri sejak kelahiran Hyunnies.”

“Aku tahu kau mencemaskan Hyunnies ‘kan? Sebenarnya mungkin bisa diwakilkan tapi aku ingin sekali menggamit jemarimu di di karpet merah nanti. Kapan kita dapat kesempatan berjalan bersama di karpet merah seperti nanti malam.” jawab Kyuhyun sambil menerawang acara nanti. Ia tidak berniat memamerkan istrinya toh siapapun sudah kenal siapa istrinya, Seohyun Girls’ Generation. Ia hanya ingin merasakan langsung bersanding dengan istrinya yang cantik ini. Dulu ia memang pernah menjalani hal tersebut—ketika berjalan menuju altar, tapi tetap saja rasanya akan berbeda.

Seohyun hanya tersenyum tipis. Suaminya ini masih saja. Baiklah ia mengalah tapi kalau dipikir kapan ia tidak menuruti sifat manja suaminya ini.

“Eunhyuk-hyung, Ryeowook-hyung dan Henry akan menjaga mereka dengan baik meskipun tidak sebaik Leeteuk-hyung dan Donghae-hyung. Kau mempercayakan pada mereka ‘kan Yeobo?”

Aigoo Oppa, tentu saja. Aku mengenal Oppadeul SJ dan aku tahu mereka yang terbaik.”

“Tentu saja kau mengatakan SJ yang terbaik. Kau ‘kan ELF.”

“Aku Cassie.” sangkal Seohyun.

“Cassie tapi juga hafal sebagian besar lagu SJ. Huh, pasti karena kau mengidolakanku ‘kan? Katamu suaraku yang terbaik.” balas Kyuhyun percaya diri. Seohyun hanya menatap Kyuhyun jengah. Dia tidak pernah berhasil berdebat dengan suaminya ini.

Nde, aku bisa dikatakan CassieELF, itu lebih benar tapi kalau soal idola, aku paling suka Leeteuk-oppa. Dia tipe idealku.” Seohyun menautkan jari-jarinya.

“Huh Ahjussi tua itu, lalu mengapa kau mau menikahiku?” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya lalu memalingkan wajahnya membuat Seohyun tertawa geli. Tentu saja, tingkah Kyuhyun tidak mencerminkan ayah tiga anak.

Geurae, padahal Lee Donghae juga sangat tampan. Aku belum pernah melihat pria setampan dan sebaik dia. Dia benar-benar seperti Prince Charming yang diceritakan di dongeng-dongeng. Cho Kyuhyun? Sudah mantannya banyak, dan dia bukan celebrity hunter, huuuh apa aku salah orang.” goda Seohyun tidak sadar ada perubahan raut di wajah Kyuhyun.

Chu~

“Kalau seperti itu baru mau tersenyum.” Seohyun mencibir Kyuhyun yang tersenyum malu meskipun Seohyun hanya mencium pipinya.

“Aku juga tidak tahu mengapa aku bersedia menerimamu. Mungkin karena ingin memperbaiki garis keturunan. Aku ingin anakku menuruni suara merdumu itu Oppa.” Seohyun menggoda Kyuhyun lagi.

“Ya, ya, ya terserah apa katamu. Mungkin awalnya kau mencintai suaraku tapi sekarang mencintaiku ‘kan. Memangnya aku tidak tahu, jelas-jelas kau paling nyaman denganku. Kau tidak bisa dekat dengan pria lain semudah kau dekat denganku.”

“Aku mengalah. Iya aku mencintai Oppa. Apapun yang ada pada diri Oppa aku selalu menyukainya, aku selalu nyaman bersama Oppa.”

“Ini baru Cho Joohyunku tapi kau termasuk beruntung karena aku tampan.” Kyuhyun tertawa mengejek.

“Tidak jadi ya. Kuralat semua pujianku tadi.”

“Hahahahaha saranghaeyo Hyunnie. Sejak awal aku hanya menginginkanmu untuk melahirkan anak-anakku dan membesarkannya bersamaku. Sekarang kau sudah melahirkan anak-anakku jadi kalau kau ingin melarikan diri aku tidak akan membiarkannya.”

Memang benar, dahulu Seohyun dan Kyuhyun hanya terlihat sebagai adik-kakak tapi karena tidak sedarah, timbul rasa yang berbeda. Bisa dikatakan mereka jatuh cinta karena terbiasa, seperti pepatah suku Jawa, ‘Witing tresno jalaran soko kulino.’ yang berarti ‘Cinta tumbuh karena terbiasa.’ . Bagaimana tidak terbiasa, mereka hampir selalu mendapat proyek bersama karena mereka terkenal bukan hanya sebagai pasangan maknae SM, tapi juga terkenal di New York, Tokyo dan Paris. Ditambah mereka satu agensi yang berarti intensitas pertemuan keduanya lumayan besar. Hal itu juga mulai menyadarkan keduanya kalau ternyata mereka memiliki perasaan yang ‘lebih’ namun menolak untuk mengakui, didukung peraturan perusahaan yang melarang sesama agensi berhubungan saat itu.

Banyak yang menilai kalau suara Seohyun dan Kyuhyun menyatu satu sama lain, mungkin karena aliran musik keduanya memang di Ballad.

Pada akhirnya, Seohyun dan Kyuhyun benar-benar menikah dan berita itu lumayan mengejutkan dunia Kpop. Paling mengejutkan saat itu mengingat tingkat popularitas keduanya yang tinggi.

Seohyun tersenyum tipis kemudian menyandarkan kepalanya pada dada bidang suaminya itu dan perlahan memejamkan mata. Sejak tadi ia sudah mengantuk mungkin karena waktu tidurnya yang kurang. Kyuhyun yang baru menguap langsung menyusul sambil menyamankan posisi duduknya.

Saranghae Hyunnie-ya.” Kyuhyun mencium kening istrinya lembut.

***

Beralih ke TripleHyun dan ‘Daddies’nya. Sekarang mereka sudah standby di depan loket gedung bioskop. Gedung bioskop yang menayangkan sinema empat dimensi untuk semua usia.

Ryeowook memakaikan kaca mata empat dimensi pada JunHyun. Henry pada Daehyun dan Eunhyuk pada Donghyun. Mereka memilih tempat duduk paling depan. Sengaja. Eunhyuk percaya diri kalau dia akan menjadi penonton yang paling keren. Tidak menyadari kalau tadi di awal kedatangan mereka memakai kostum binatang yang jauh dari kata ‘imut’.

Film pun dimulai. Film yang berisi tentang keindahan kehidupan di lautan itu benar-benar menakjubkan. Seakan nyata terpampang pada layar-layar yang terpasang unik di lingkup gedung berbentung setengah bola itu.

Daehyun, Junhyun dan Donghyun mengikuti gerak-gerak ikan itu dengan semangat. Rasanya mungkin menyenangkan mengingat mereka belum pernah menyambangi pantai secara langsung. Ini hanya film tapi akan berpengaruh juga sepertinya.

Kaki-kaki kecil mereka tidak bisa berhenti bergerak. Bahkan mereka berdiri di atas tempat duduk sehingga ‘Daddies’ mereka harus ikut memegangi karena kursi yang ikut digerakkan mengikuti efek film.

Tawa mereka makin renyah saat terkena cipratan air. Tangannya menepuk-nepuk pelan sambil menunjuk-nunjuk gambar penyu-penyu yang berenang di background gambar laut dalam itu. Warna-warna terumbu karang yang menggiurkan menambah keceriaan mereka.

Suasana mengagumkan itu tercipta dari pengunjung yang membulatkan mulutnya karena kagum. Ini benar-benar spesial. Tidak rugi mereka merogoh kocek yang agak dalam untuk menyaksikan sinema empat dimensi episode spesial ini.

.

.

.

“Aaaaak tolong! Hiu itu akan memakanku! Yaa Hiu temannya Donghae, pergi kau! Pergi!” Sebuah suara mengejutkan para penonton. Apalagi si pembuat suara itu mengibaskan tangannya pada layar yang menampilkan gambar empat dimensi—yang jelas tidak bisa meraup si pembuat suara.

.

.

.

Uh, teriakan siapa yang merusak suasana itu? Siapa lagi kalau bukan Lee Hyuk Jae. Lee Hyuk Jae yang kembali abnormal dengan menyembunyikan wajahnya di balik punggung kecil Donghyun. Membuat semua mata kembali menatap barisan Eunhyuk walau remang-remang karena lighting yang memang diatur seperti itu.

Ryeowook dan Henry menatap satu sama lain. Yang berteriak Eunhyuk tapi mereka terlanjur ikut malu. Henry menarik paksa kaca mata empat dimensi yang dipakai Eunhyuk dan Eunhyuk langsung menghela nafas lega.

‘Hanya film saja takut, aku tidak yakin jika ia bisa berenang.’

Setelah selesai, mereka keluar dengan muka masam, disusul cibiran-cibiran dari penonton yang tadi melihat tingkah Eunhyuk.

“Kami akan lanjut ke istana robot dan kereta hantu, apa Hyung juga takut dimangsa Megatron nanti? Mau diculik drakula juga?” tanya Henry judes sambil mengusap pipi Daehyun yang belepotan es krim. Ia masih dongkol karena Eunhyuk yang berteriak tidak jelas di gedung bioskop tadi.

TripleHyun masih semangat rupanya untuk berjalan-jalan. Tadi mereka sudah lari-larian di taman bermain tanpa lelah dan sekarang mereka duduk manis di kereta dorong mereka, mungkin kelelahan. Cuaca yang panas membuat mereka berkeringat lebih banyak.

“Ya, kami akan kesana, Hyung ikut atau tidak, terserah. Kalau takut, aku menyarankan Hyung naik kapal-kapalan itu saja, atau Hyung juga takut tenggelam?” omel Ryeowook angkuh lalu bersama Henry mendorong kereta TripleHyun dengan cepat. Eunhyuk hanya menggeleng takut.

“Megatron itu ‘kan besar sekali. Drakula? Hiiii.” Eunhyuk bergidik dalam imajinasinya. Membayangkan gigi-gigi yang tidak pernah digosok itu menodai leher seksinya.

“Apa iya aku harus naik wahana yang itu?” Eunhyuk menunjuk wahana kapal-kapalan yang hanya bisa dinaiki anak berusia di bawah sepuluh tahun.

“Aku terlalu besar untuk naik itu. Yaaa, Henry, Ryeong wait me! Hyunnies tunggu Samchon tampan ini!” Eunhyuk mengejar adik dan keponakannya yang hampir sampai di wahana kereta hantu.

Kereta hantu berukuran kecil yang bisa ditumpangi enam orang per gerbong itu melaju perlahan-lahan. Wahana ini aman karena anak kecil diperbolehkan naik. Henry duduk di tengah sambil memangku Daehyun. Eunhyuk-Donghyun di belakang, Ryeowook-Junhyun di depan.

Istana ini lumayan besar, dari luar terdengar raungan-raungan menyesakkan yang menambah aura horror. Wahana ini termasuk salah satu wahana yang paling laris dan menjadi promosi. Berbagai jenis hantu dari seluruh dunia akan ditampilkan menguji mental si penumpang kereta.

Pintu kayu berwarna besar itu terbuka, masuklah kereta itu ke dalam lorong-lorong gelap tanpa cahaya. Jantung Eunhyuk sudah berdegup-degup.

Cahaya remang-remang mulai dihidupkan dan tampilah sosok-sosok mengerikan dengan suara yang membuat jantung berpacu. Semakin lama semakin banyak terlihat sosok-sosok berwajah tidak wajar itu.

“Yeeeee, yeeee, yeeee.” Junhyun melonjak gembira di pangkuan Ryeowook. Bukannya takut tapi malah melonjak riang. Ryeowook hanya menggeleng.

‘Nde, tentu saja kau tidak takut. Itu ‘kan teman sejati Appamu.’ batin Ryeowook. Jujur sebenarnya ia tidak terlalu takut. Lumayan jauh dibanding Eunhyuk yang selalu menjerit-jerit ketakutan tiap menemui sosok dengan fisik tidak wajar yang aslinya hidup di alam lain itu.

Sejak tadi Henry memejamkan matanya, menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Daehyun. Daehyun mengikuti Junhyun-hyungnya yang berteriak, dia pun bertepuk tangan sambil menunjuk wajah sadako dengan girang.

Samchon itu wajahnya lucu hehehehehehe.”

‘Tidak tahu suasana.’ Henry mencibir.

“Kalau kalian takut mengapa tadi memaksakan diri ikut.” Ryeowook menoleh ke belakang tapi setelah menoleh ke depan,

“KYAAAAAAAAAA, SADAKO! SADAKO!” Ryeowook mencak-mencak seperti orang gila ketika menyadari kepala sadako menjulur ke arahnya. Mengabaikan Junhyun yang tertawa polos ke arah hantu-hantuan asal Jepang itu.

Sok tidak takut, ternyata…baru sadako saja sudah seperti tersambar petir.” Eunhyuk dan Henry tersenyum mengejek, Ryeowook hanya mengerucutkan bibirnya sebal.

EunWookRy menikmati perjalanan kereta itu dengan jantung yang berdegup-degup tidak memperhatikan TripleHyun yang malah senang menemui sosok-sosok beraneka ragam itu. Andai mereka tahu, salah seorang petugas keamanan di dalam menahan diri untuk tidak mencubit pipi anak-anak lucu itu karena gemas.

Banyak hantu yang bisa mereka temui di sini, sesuai rute. Sadako, Drakula, Mummy, Hantu Pastur Buntung, Hantu Lincoln, Bloody Marry, Vampir Cina, Vampir Eropa, Kuntilanak, Hantu Noni Belanda dan lain-lain. Suara dan suasana yang dibuat seolah-olah asli, sesuai setting hantu itu masing-masing. Lampu yang dibuat berkelap-kelip, bau-bau bunga melati yang menyeruak.

Seperti Bloody Marry yang ada di dalam cermin, Pastur Buntung di area pemakaman, Vampir Cina di Pagoda, Vampir Eropa di Kastil yang sengaja dibuat seperti kastil di Rumania, negara tempat cerita drakula berkembang.

Hantu-hantuan itu tidak hanya mengikuti rute tapi ada juga yang berkeliaran di langit-langit lorong dengan ukuran lebar itu.

Ketika sampai di gerbang keluar, EunWookRy bernafas lega. Haaaah. Ryeowook langsung kembali mengambil kereta dorong TripleHyun dari tempat penitipan di dekat wahana kereta hantu, sekaligus mengajak Eunhyuk-Henry dan TripleHyun ke sebuah Foodcourt yang makanan dan minumannya bisa dipercaya kebersihannya. Ini sudah waktunya makan siang, Eunhyuk mengecek menu dan memilih makanan yang boleh dimakan untuk anak seumuran TripleHyun, tentu saja setelah menghubungi eomma TripleHyun—Seohyun.

Sesudah ini mereka berniat menyambangi Istana Robot, BoomBoomCar, Kincir Angin dan masih banyak lagi jadi mereka harus mengisi energi.

***

Mereka sampai rumah sudah menjelang petang dan bocah-bocah itu masih saja terlihat ceria. Hari ini mereka tidak menangis sama sekali. Apa seperti ini juga ketika ia masih kanak-kanak? Eunhyuk bertanya dalam hati.

Polos, tanpa beban, ceria, menyebalkan, menggemaskan, apa adanya. Eunhyuk tersenyum sambil memandang anak-anak itu satu per satu. Di dalam mobil pun mereka masih berdiri di dekat kaca sambil melihat-lihat kendaraan-kendaraan yang lalu-lalang. Terakhir mereka diajak jalan-jalan oleh SeoKyu sekitar dua bulan yang lalu. Kesibukan Kyuhyun yang menghalangi semuanya. Biasanya kalau libur sehari atau dua hari Kyuhyun akan menghabiskan waktu di rumah saja bersama Seohyun dan TripleHyun karena biasanya ia pergi bekerja saat TripleHyun belum bangun dan pulang saat TripleHyun sudah tidur. Intensitas pertemuannya terdengar sangat sedikit tapi Kyuhyun sering berbicara dengan putranya itu walau melalui video call supaya tidak terkena penyakit rindu yang kronis.

“Saatnya mandi!” Ryeowook menyiapkan bak mandi berukuran besar itu dengan air hangat. Di taruhnya bebek karet di atasnya—mainan wajib TripleHyun ketika mandi. Henry sudah menyiapkan handuk dan baju ganti. Eunhyuk melepas satu per satu pakaian yang TripleHyun kenakan.

“Ugh, kalian bau. Ayo mandi.”

“Yeee.” Tiga anak kecil itu segera menceburkan diri ke dalam bak. Mereka bergerak lincah memainkan busa-busa sabun, tidak memperdulikan Mochi-samchon yang wajahnya tertutup busa.

Eunhyuk, Henry, Ryeowook memandikan mereka dengan semangat. Mengusap tubuh mereka dengan lembut dan sayang.

Apakah seperti ini rasanya menjadi orang tua? Memandikannya, menyuapinya, mengajaknya bermain dan sekarang menidurkannya. Ryeowook tersenyum lembut, rasanya ia akan semakin menyayangi orang tuanya sekarang.

Eunhyuk baru saja selesai mengantarkan bocah-bocah itu menggosok gigi dan cuci muka. Ajaran wajib Seohyun yang tidak pernah lupa diutarakan. Siapapun tahu bagaimana Seohyun jika berhubungan dengan kesehatan. Bahkan Kyuhyun harus memaksakan diri makan sayur setiap hari dan mengurangi jumlah besar anggur yang biasanya ia konsumsi. Seohyun tidak menyukai minuman beralkohol tapi bukan berarti melarang suaminya meminumnya, walau jumlahnya tetap saja dibatasi.

Henry dan Ryeowook memijat leher mereka yang agak pegal.

Baru sehari saja sudah melelahkan, dan orang tua akan terus seperti ini setiap hari sampai anaknya tumbuh besar. Membagi kasih sayang dan berusaha meluangkan waktu. Perlu diperhatikan, membangun bonding—ikatan batin dengan anak-anak bisa dilakukan melalui pelukan atau dalam arti lain, kebersamaan orang tua dan anak sangatlah penting.

Sekarang Henry mengerti mengapa setelah menjadi suami dan ayah, Kyuhyun terlihat lebih segar dan sehat. Cita-cita hidupnya bertambah, apa yang diperjuangkan semakin banyak, dan semangatnya untuk menjalani hidup semakin besar karena ada orang-orang yang mencintainya mendukungnya dari belakang. Menjaga agar tidak tumbang.

Henry mengusap kening Daehyun lembut sambil ikut memegangi botol susu yang sedang anak itu hisap. Rasanya tidak rela kalau besok Daehyun, Junhyun dan Donghyun dijemput ibu dan kakak Kyuhyun. Hari ini sangat berharga dan ia berharap bisa sering-sering bertemu anak-anak yang terkadang menyebalkan itu.

Doa yang ini sepertinya terkabul karena Kyuhyun berencana meminta Henry membimbing tiga putranya yang senang bermain alat musik itu. Siapapun tahu kiprah Henry di bidang musik. Kyuhyun tidak memaksa putra-putranya bermusik sebenarnya, tapi ternyata putra-putranya memang sangat senang menyanyi dan memainkan alat musik.

Lagu 1-4-3(I Love You) berdering dari tablet Henry.

‘Guixian-gege calling…’

Bip

Wan an Henli-didi, Yinhe-gege, Li Xu-gege!” Kyuhyun menyapa Henry dengan bahasa mandarin. Kyuhyun dan Seohyun sedang menghubungi mereka melalui video call. Di dekat Kyuhyun ada Seohyun yang tersenyum manis. Dilihat dari pakaian mereka, sepertinya mereka akan tampil di acara resmi. Kyuhyun dengan tuksedo hitam dan hairstyle yang membuat wajahnya makin tampan, begitupun Seohyun dengan riasan natural, rambut panjang bergelombang digerai dan gaun sederhana namun terlihat sangat cantik. Serasi jika disandingkan dengan Kyuhyun—seperti biasanya.

Oppadeul, bagaimana kabar kalian?” Ini Seohyun.

“Kami baik-baik saja. TripleHyun masih terjaga, mereka sedang minum susu sekarang.” Henry menyerahkan tablet pada TripleHyun yang sedang berbaring ditemani Eunhyuk dan Ryeowook.

Annyeong Hyunnies.”

Eomma!” TripleHyun memekik senang masih memagang botol susu masing-masing, Eunhyuk mendekatkan tablet berukuran sepuluh inchi itu.

“Ya, Appa tidak ikut disapa?” Kyuhyun ikut mendekatkan tabletnya.

Appa annyeong.” Ryeowook ikut menyuarakan dengan suara anak-anak ala TripleHyun.

“Kalian menuruti kata Appa dan Eomma ‘kan? Tidak menangis dan tidak nakal?” tanya Kyuhyun pada ketiga putranya.

Ne!” TripleHyun mengangguk dengan semangat.

“Menuruti kata-kata Samchon?”

Ne.” jawab TripleHyun sambil meraba-raba tablet Henry seolah menyentuh permukaan kulit ayah dan ibunya. Kyuhyun dan Seohyun tersenyum tulus pada anak mereka.

“Lusa Eomma dan Appa akan pulang, Sayang. Besok kalian bersama Ahra-imo dan Halmoni. Hari ini kalian bersenang-senang dengan Samchon ‘kan. Ayo bilang gomawo pada Samchon.”

Gomawo Samchon.” Tiga bocah itu mencium samchonnya satu per satu membuat SeoKyu di seberang sana terkikik geli.

“Ini sudah waktunya tidur, Samchon pasti juga sudah lelah ‘kan? Baiklah, Eomma dan Appa akan menyanyikan lagu kesukaan kalian. Habis ini berdoa ya Sayang.”

Setelah itu terdengarlah suara SeoKyu yang menyanyikan Lullaby untuk putra-putranya dan seperti biasanya juga, mereka langsung terlelap. Tempat tidur King Size milik Siwon itu ternyata pas untuk tidur berenam. Eunhyuk merapatkan selimut mereka dan mulai ikut terlelap.

Jaljayo Chagi.”

***

Piala berbentuk unik berjumlah tiga buah itu berjajar rapi di sebuah rak berukuran kecil. Malam itu mereka berhasil membawa piala lebih dari satu rupanya. Satu milik Kyuhyun, satu milik Seohyun dan satu milik mereka berdua.

Masuk beberapa kategori walau hanya memenangkan satu, Kyuhyun tetap bersyukur. Ini termasuk pencapaian luar biasa karena beberapa minggu yang lalu Super Junior sudah memborong empat piala. Ehm.

Saat ini Seohyun dan Kyuhyun sedang berada di salah satu pasar di Hongkong. Membeli sesuatu untuk oleh-oleh orang-orang di sekitarnya. Tak tanggung Seohyun belanja lumayan banyak, selain sebagai hadiah juga sebagai ungkapan rasa syukur. Kyuhyun hanya menuruti toh sejak dulu istrinya itu suka berbagi bukan.

Pasar yang terkenal di Hongkong ini terlihat menakjubkan untuk disaksikan. Lampu kelap-kelip yang memanjakan mata dan makanan-makanan lezat yang dijajakan membuat pengunjungnya menelan ludah.

Kyuhyun sengaja membawa Seohyun kemari. Seohyun yang ingin membeli buah tangan namun tidak tahu tempat-tempat yang memungkinkan untuk belanja sehingga Kyuhyun harus ikut. Kyuhyun senang sekali, kapan lagi ia punya kesempatan berjalan-jalan ala sepasang kekasih bersama Seohyun? Huh, tapi ia tidak boleh egois, libur Imlek nanti ia berniat membawa serta HyunKids-nya berlibur ke Beijing.

Seohyun tampak cantik memakai Cheongsam(atasan pakaian tradisional Cina untuk wanita). Rambut panjangnya disanggul, ehm menampilkan leher jenjangnya. Ini pertama kalinya ia melakukan penyamaran seunik ini. Menyamar menjadi orang Tionghoa.

“Belikan saja mochi dan bakpao untuk Henry dan Donghae-hyung, mereka sangat menyukainya. Untuk Eunhyuk-hyung belikan saja gelang giok ukir itu. Sudah lama dia menginginkannya tapi tidak pernah sempat membeli.” usul Kyuhyun sambil menunjuk sebuah kios yang ramai.

“Super Junior-M berkali-kali berkunjung ke Hongkong bukan?” tanya Seohyun sambil memilih-milih kue mochi beraneka rasa itu. Terlihat menggiurkan.

“Kami di sini hanya untuk Tour, Sayang. Tidak untuk jalan-jalan.” elak Kyuhyun sambil mengeratkan tautan jemarinya dengan jemari Seohyun.

“Iya. Aku sudah menyiapkan yang spesial untuk Oppadeul.” balas Seohyun seraya tersenyum manis.

“Spesial? Aku tidak kau berikan yang spesial?” tanya Kyuhyun menahan lengan Seohyun yang akan beranjak memilih Bingtanghulu(manisan Cina) dan Jiaozi(siomay Cina). Jiaozi kukus terlihat lezat di dalam keranjang, dengan asap yang mengepul. Uh, Seohyun benar-benar tergiur.

Tadi ia sudah membelikan oleh-oleh untuk sahabat-sahabat dan keluarganya. Sekarang tinggal memilihkan hadiah untuk member SJ, DBSK, Soshi, f(x), SHINee dan errr itu banyak. Untuk TripleHyun ia dan Kyuhyun sudah membelikan sesuatu yang istimewa. Sebenarnya baik ia maupun Kyuhyun, setiap berpergian selalu membelikan cenderamata untuk putra-putranya.

“Lalu apa yang Oppa inginkan?” Seohyun yang lelah karena acara kemarin hanya bertanya sekenanya.

.

.

.

“Aku hanya mau dirimu.” Kyuhyun berbisik seduktif di telinga Seohyun. Seohyun hanya menghela nafas lelah. Memang seperti ini ‘kan Cho Kyuhyun kalau sedang manja? Ralat. Manja setiap hari.

“Sesukamu Kyubabyoppa.” jawab Seohyun pasrah dan melanjutkan perjalanan ke kios lain.

Kyuhyun memeluk erat Seohyun tidak memperhatikan orang-orang yang memperhatikan keduanya.

***END***

[Review Penulis]

1.Well ini adalah OS ku yang paling panjang. OS ini adalah salah satu pelampiasanku karena rumor-rumor dan berita menyesakkan yang ada di FB. Sungguh, rasanya jadi ingin menutup FB karena itu benar-benar mengganggu feelku untuk menulis fanfic tapi aku masih mau bermain game Criminal Case :p  jadi mau tidak mau harus join beranda. Bohong kalau aku tidak galau, aku galau. Semua sudah kuserahkan dan harus bersiap dengan segala kemungkinan. Selama janur kuning belum melengkung, Insya Alloh masih terus menulis. Aku menulis ini semanis mungkin ya siapa tahu suatu saat kisah SeoKyu seperti ini . Sabar adalah jalan terbaik. Ini ujian.

2. Hampir tidak ada SeoKyu moment tapi nasibnya SeoKyu jelas ‘kan? ini lebih memaparkan liburan HyunKids dan Samchonsamchonnya. HyunKids masih kecil ya disini jadi nakalnya belum kelihatan, salahkan samchonnya yang abnormal itu. Aku sengaja karena ingin mengajak pembaca sekalian berlibur walau hanya lewat FF. Apalagi ini menjelang Imlek/halah. 2019 itu kapan? Lama sekali ‘kan? Aku mau semedi dulu ya wkwkwkwkwk siapa tahu nanti pas bangun SeoKyu sudah bersatu/ngarep.

3. Tetap semangat dan semoga dikuatkan. Mudah-mudahan aku selalu bisa menulis FF dengan genre komedi supaya bisa menghibur pembaca sekalian. Terimakasih untuk para pembaca yang entah SKShipper entah bukan—asal bisa menghargai SeoKyu dan karyaku. RCL adalah hadiah terindah. Semoga semua doa SKShipper terkabul, amiin. Mohon koreksinya ya, aku sadar banyak kekurangan dalam fiksi ini. Alur tidak jelas, kesinambungan kalimat kurang, typo bertebaran.

Zai jian!

220 thoughts on “Gomawo Samchon!

Leave a comment