My Pervert Fotografer Part 2


10428421_953507427996140_4841789266929455571_n

WARNING : dan dimohon kalo yang masih unyu jangan baca ya ^^ jujur aku ga mau ngerusak kalian yang masih kecil, karena nanti kalian bisa dewasa sebelum umurnya dan itu bahaya. dan satu lagi kalo kalian ngeyel dan tetep baca aku gak nanggung apapun ya, aku udah peringatkan sebelumnya.

Author         : Kamila Song a.k.a milabbm

Cast             : Cho Kyuhyun & Seo Joohyun

Buat Typo dan alurnya mohon maaf ya ^^

 

 

Happy Reading!!!~

“Ya Tuhan~ demi Taemin aku akan lakukan”. Seohyun kembali masuk ke dalam ruang ganti. Terlihat gadis itu sudah melepas seluruh pakainnya dan dengan gerak cepat ia gunakan bikini itu.

“Aku yakin Tuhan selalu bersamaku”. Seohyun meyakinkan dirinya sebelum keluar dari ruang ganti. Ia tampak ragu. Iapun masuk kembali keruang ganti, menguncinya dan terdiam di pojokan.

“Aigoo…”.

Keluhan demi keluhan Seohyun keluarkan dan ia terus memandang tubuhnya yang berbalut bikin pada kaca besar itu, ia tidak percaya dengan apa yang sudah melekat di tubuhnya. Seohyun memperhatikan benar-benar bagaimana tereksposnya tubuhnya dalam balutan bikini itu.

Seohyun menggigit bibirnya kuat , ia malu untuk keluar tapi wajah Kyuhyun yang menatapnya tajam selalu berputar di kepalanya dan itu semua seperti menjadi beban bagi dirinya yang memang sudah terlanjut berhutang pada pria itu. Ia benar-benar dalam keadaan ketakutan.

“Taemin~ah”. Gumam Seohyun semakin gusar di tempatnya. Seohyun bingung antara keluar atau tidak. Sedaritadi ia hanya memegang kenop pintu ruang ganti, melepaskan dan memegang dan melepaskan. Ia sangat-sangat ragu untuk keluar.

Kyuhyun duduk santai sambil memainkan kameranya. Pria itu juga sibuk untuk memotret di sekelilingnya. Mencoba bidikan kameranya masih bagus atau tidak. Memastikan bahwa kamera masih berfungsi sangat bagus untuk melakukan pemotretan malam ini. Kyuhyun tersenyum puas ketika kameranya menemukan siluet tubuh Seohyun yang yang berdiri tak jauh darinya duduk.

Seohyun akhirnya keluar dari tempat ganti itu dan kini berjalan menunduk ke arah Kyuhyun. Rambut coklat gelap gadis itu menutupi wajahnya yang sendu dan malu. Seohyun terdiam masih didepan ruangan tempat ia berganti tadi. Tidak bergerak sama untuk mendekati Kyuhyun yang duduk dan tersenyum benar-benar puas pria itu saat ini.

“Tidak perlu menunduk seperti itu Seohyun~ssi, kau sudah keluar dari tempat itu… “. Kyuhyun menjeda ucapannya. Ia memperhatikan benar-benar bentuk tubuh Seohyun yang berbalut bikini itu.

Kyuhyun menahan ludahnya dengan begitu serat bahkan untuk melancarkan ke dalam tenggorokkannya sangat sulit. Pria itu mengakui bahwa tubuh Seohyun lebih bagus di bandingkan dengan gadis-gadis yang ia jadikan model selama ini. Dan.. keyakinan Kyuhyun semakin kuat saat ia merasa tubuh Seohyun benar-benar akan menjual majalah dewasanya minggu depan.

“Itu.. itu artinya kau sudah siap dan kau tidak pantas jadi pemalu”. Karena Seohyun tidak melangkah mendekatinya, Kyuhyun kini yang mengalah pria berjalan mendekati Seohyun yang masih menundukkan wajahnya. Tangan kanannya yang bebas dari kamera pun , pria itu gunakan untuk mengangkat dagu milik Seohyun, membuat gadis itu mau tak mau menatapnya, mengusap wajah Seohyun dengan lembut.

“Kau bahkan lebih sexy dari gadis-gadis yang menjadi modelku selama ini”. puji Kyuhyun jujur. Pria itu tersenyum miring, tangan masih mengusap wajah Seohyun. Kalau boleh jujur perlakuan itu membuat Seohyun tidak nyaman dan risih ditempatnya. Kyuhyun merupakan pria pertamanya yang berani menyentuhnya. Karena selama ini pria yang Seohyun dekati hanyalah Taemin, adik laki-lakinya.

Seohyun membalas tatapan Kyuhyun dengan polos dan sendu. Gadis itu menepis pelan tangan Kyuhyun yang mengusap wajahnya. Sudah cukup Kyuhyun membuatnya risih, gadis itu tidak mau berlama-lama.

“Baiklah. Kajja kau duduk di sana dan aku akan siapkan alat-alat pemotretannya”.

****

“Seohyun kau tidak mau terlalu lama mengenakan pakaian itukan?”.

“Kau bilang mau kerumah sakit”.

“Seohyun~ssi kau tidak pegal berdiri di situ”.

“Ya! Adikmu menunggumu di rumah sakit”.

“Ah.. baiklah baiklah kau boleh pulang”.

Seohyun tersenyum lega tanpa Kyuhyun tahu. Akhirnya ia gagal untuk di jadikan model dewasa malam ini tapi ia tidak yakin di malam-malam selanjutnya. Kyuhyun yang sudah frustasi untuk membujuk Seohyun akhirnya menyerah dan memerintahkan Seohyun mengganti pakaiannya.

Setelah sudah rapi dengan pakaian awalnya , Seohyun keluar dari ruang ganti dan melihat Kyuhyun sedang terduduk memijati pelipisnya.

Melihat hal itu Seohyun merasa di landa rasa bersalah. Seohyun mendekati Kyuhyun dan duduk di samping pria itu.

Kyuhyun yang tahu kalau Seohyun duduk disampingnya itu juga hanya diam saja. Masih terus memijati pelipisnya yang tampak pusing. Kyuhyun memilih menyandarkan tubuhnya di sofa itu.

Seohyun menghela nafasnya, gadis itu meremas kedua tangannya. Mulai menggigit bibir bawahnya. Sepertinya gadis itu akan melakukan dan berbicara sesuatu pada Kyuhyun. tapi melihat Kyuhyun seperti saat ini membuat Seohyun membiarkan Kyuhyun untuk mengistirahatkan tubuhnya.

****

Dokter dan Suster yang merawat Taemin kini tersenyum lega dan menatap Taemin yang sudah siuman. Pemuda itu tampak berusaha tersenyum di wajah tampannya yang terlihat pucat. Taemin menatap Dokter dan Suster itu dengan mata sendunya. Setelahnya pemuda itu mengelilingi ruangan , seperti mencari sosok lain. Tapi tidak ia temukan. Taemin menghela nafasnya.

“Apa sudah lebih baik?”. Tanya sang dokter. Taemin menganggukkan kepalanya lemah.

“Istirahatlah. Kami senang kau sadar”. Suster yang menemani dokter itu kini membuka alat penafasan yang menutupi hidung dan mulut Taemin , menggantinya dengan selang pernafasan yang  menempel pada hidung.

“Di..dimana noonaku , suster?”. Tanya Taemin lemah. Ia baru sadar jadi ucapannya masih sedikit terbata.

“Noonamu  sedang di luar. Mungkin sebentar lagi akan datang”. Suster itu tersenyum ramah. Setelah selesai dengan pekerjaannya , suster itu pamit undur diri bersama dokter yang tadi memeriksa keadaannya pasca siuman.

Tidak ada sepatah katapun keluar dari bibir Taemin. Pemuda itu hanya sedang sibuk meneliti tempat dimana ia berbaring. Mengelilingi setiap sudut tempat ia berada. Ia bukannya tidak tahu ini tempat apa, sudah jelas ini rumah sakit. Bau-bau obat menyeruak kedalam hidungnya. Tebakannya tidak mungkin salah, belum lagi saat ia sadar yang ia lihat dokter dan suster. Hanya saja.. kenapa ia bisa sampai di ruang yang bisa di katakan kelas 1 di rumah sakit ini.

“Darimana noona mendapatkan uang untuk semua ini”. Gumam Taemin. Mereka hanyalah hidup berdua. Kedua orangtua mereka sudah meninggal. Hidup mereka bahkan di katakana pas-pasan. Jangankan untuk memesan kamar ini, makan sehari-hari saja mereka benar-benar susah. Hidup mereka benar-benar miskin.

Kakaknya yang hanya lulusan SMA , hanya mampu bekerja menjadi pelayan untuk bisa menyambung hidup mereka. Taemin juga ikut bekerja part time. Meskipun ia masih Sekolah tapi ia tetap akan membantu kakaknya. Saat pagi hingga siang ia sekolah dan sore sampai malam ia bekerja.

Taemin bahkan meminta pada kakaknya untuk biaya Sekolah biarlah dirinya yang menanggung, kakaknya sudah banyak mengeluarkan tenaga untuknya. Dan kesempatan itu datang pada Taemin saat ia mendapatkan beasiswa akan kepintaran otaknya.

Taemin semakin senang dan memberikan kabar itu pada Seohyun. Mereka hidup hanya butuh sandang dan pangan setelah Taemin bebas biaya Sekolah. Taemin juga tetap bekerja meskipun ia bersekolah gratis.

Dan pekerjaan kakaknya ataupun dirinya itu mana mungkin bisa menyewa sebuah kamar rumah sakit kelas 1 seperti ini. Taemin sendiri bahkan yakin kalau uang pun kakaknya tidak mempunyai. Taemin tahu akan hal itu, pekerjaan sebagai pelayan itu seberapa sih?.

****

Kyuhyun mengecek kembali kameranya dan terus menatap ke pada objeknya yang sudah kembali mengenakan pakaian lengkapnya. Kyuhyun tersenyum puas lalu mulai menghampiri Seohyun yang merapikan rambutnya yang tampak berantakan. Tidak menyadari kalau Kyuhyun mulai mendekatinya, karena memang posisi Seohyun yang membelakangi Kyuhyun.

“Terima kasih”. Ucap Kyuhyun yang dengan berani memeluk tubuh Seohyun dari belakang. Membuat gadis itu menegang di bawah kuasa Kyuhyun yang memeluknya.

“Aku akan mengantarmu ke rumah sakit. Kajja”. Kyuhyun putar tubuh Seohyun dan menggandeng tangan gadis itu untuk mengikutinya keluar rumah.

Sampai di depan mobilnya , Kyuhyun menyuruh Seohyun menunggu sedangkan pria itu kembali masuk kerumahnya ingin mengambil sesuatu yang tertinggal.

Kyuhyun datang beberapa menit kemudian dengan sebuah sweater di tangannya.

“Ini pakailah. Aku tidak mau kau ikut sakit seperti adikmu”. Kyuhyun menyodorkan sweater itu pada Seohyun. Gadis itu tampak diam tapi tersenyum tipis.

“Terima kasih”. Balas Seohyun lalu mengenakan sweater milik Kyuhyun. Setelahnya ikut masuk ke dalam mobil Kyuhyun.

****

Taemin ingin duduk saat ini tapi ia sedikit ragu untuk duduk karena tubuhnya seperti mati rasa. Ia sudah bosan berbaring terus, ia ingin melakukan hal lain.

Penyakit yang Taemin alami tidak sontak membuat pria itu sebagai pemalas dan tidak mau melakukan apapun. Ia ingin normal seperti sebelumnya.

“Aigoo.. Taemin~ah. Jangan banyak bergerak”. Seohyun datang dan berusaha membantu adiknya itu untuk bangun.

Seohyun dengan hati-hati mendudukkan tubuh Taemin dan menyamankan posisi adiknya. Menata bantal itu agar bisa Taemin bersandar disana.

“Noona darimana?”. Tanya Taemin.

“Aku dari bekerja”. Jawab Seohyun tersenyum lembut pada adiknya.

“Apa aku merepotkan noona?”.

“Jangan berkata seperti itu, noona tidak merasa di repotkan”.

“Tapi aku seperti sudah sangat banyak menyusahkan noona”.

Seohyun kembali tersenyum menenangkan Taemin. Ia bawa tubuh adiknya untuk gadis itu peluk. Hangat langsung menjalari keduanya.

“Kau yang ku punya Taemin~ah, noona akan lakukan apapun demi kesembuhanmu”. Ucap Seohyun.

“Meskipun harus menjual tubuhku pada majalah itu”. batin Seohyun meneruskan. Tersenyum miris dengan masih memeluk tubuh Taemin.

Taemin melepaskan pelukannya pada Seohyun dan pemuda itu membulatkan matanya melihat air mata sudah berjatuhan di wajah kakaknya. Hal paling Taemin benci kala melihat air mata itu menghiasi wajah cantik kakaknya.

“Jangan menangis”. Bisik Taemin. Ia usapkan kedua tangannya untuk menghapus jejak air mata di wajah Seohyun.

“Aku akan semakin bersalah melihat noona menangis”. Taemin kini yang membawa tubuh Seohyun untuk ia peluk. Seohyun dan Taemin akhirnya menangis bersama. Saling berpelukan, menyampaikan perasaan mereka. Yang sama-sama tertekan dalam keadaan hidup yang semakin menghimpit mereka. Sehingga mereka merasa tidak bisa bernafas lagi. Sesulit itukah hidup mereka? Sungguh miris dan sangat kasihan.

****

“Bagaimana?”.

“Apanya bagaimana?”.

“Model baruku bodoh”.

“Sexy dan aku menyukainya”.

“Baguslah setidaknya aku tidak sia-sia mengeluarkan banyak uang”.

“Nde?”.

“Sudah lupakan saja. Modelku ini sangat mahal bahkan membujuknya saja harus penuh dengan wajah memelas”.

Kyuhyun pria itu sedang berada di kantor rekannya yang akan menerbitkan foto-foto hasil jepretannya, dan hari ini ia sudah menyerahkan file itu kepada teman lamanya. Shim Changmin. Pria yang lebih jangkung dari Kyuhyun itu hanya pengelola kantor itu , pria itu bukan pemiliknya hanya di percaya oleh atasannya untuk mengelola saja dan menerima semua file foto barang baru.

“Semalaman aku membujuknya Max dan hampir pagi baru bisa mendapatkan fotonya, aku bahkan sudah merogoh kantongku begitu dalam”.

“Tapi aku yakin uangku akan kembali dua kali lipat dari yang aku keluarkan semalam”. Tambah Kyuhyun tersenyum miring. Changmin hanya menggelengkan kepalanya. Sebenarnya pria itu tidak mau bekerja seperti ini, ia hanya sudah berusaha mengundurkan diri untuk mencari pekerjaan lain. Jujur Changmin bukanlah pria brengsek seperti Kyuhyun, pria itu benar-benar bersih tanpa terkena noda sama sekali. Dan Changmin hanya setia pada satu gadis, kekasihnya sendiri. Seorang gadis sederhana yang sudah memikat hatinya membuat ia sulit berpaling. Choi Sooyoung. Nama gadis itu. Gadis penjual bunga yang mungkin bisa dikatakan tidak sempurna. Kedua indra penglihatannya harus mengalami kebutaan karena kecelakaan , masih beruntung gadis itu masih memiliki kedua orangtua yang begitu menyayanginya, dan membukakan sebuah toko bunga untuk Sooyoung. Changmin tahu kenapa Sooyoung memilih bunga, karena memang Sooyoung menyukainya dan Sooyoung mengatakan kalau bunga bisa membuatnya lebih nyaman dan melupakan kesedihannya tentang tidak kesempurnaan dirinya.

Itulah yang membuat seorang Shim Changmin terpikat jauh dengan Choi Sooyoung.

“Kalau membantu jangan setengah-setengah Kyu~”. ejek Changmin lalu menyimpan file milik Kyuhyun dalam sebuah lemari berisikan beberapa lembar file lama Kyuhyun, bertumpuk menjadi satu pada lemari itu.

“Jangan karena tubuhnya saja kau membantunya, itu sama saja kau memanfaatkan bantuanmu Kyu~”. Tambah Changmin, pria jangkung itu menatap Kyuhyun dengan tatapan menusuk.

“Ah.. baiklah. Sepertinya kau akan mulai berceloteh ria”. Kyuhyun mengacuhkan omongan Changmin, pria itu memutar bola matanya jengah. Ia sudah hampir muntah akan nasehat-nasehat Changmin. Tidak mau mendengar petuah-petuah yang mungkin Changmin keluarkan. Kyuhyun memilih pergi mengabaikan panggilan Changmin.

****

Kyuhyun datang kerumah sakit untuk menemui Seohyun. Malam ini ia ingin gadis itu datang ke rumahnya dan kembali melakukan pemotretan. Pria itu bertanya kepada bagian informasi tentang ruangan adik dari Seohyun. Pria itu lupa di lantai berapa dan nomor berapa adik gadis itu di rawat. Sedikit informasi yang Kyuhyun tahu, beruntung gadis itu semalam memberitahu siapa nama adik gadis itu yang dirawat saat ini.

“Kau siapa?”. Tanya Taemin ketika tanpa sopan santun Kyuhyun masuk ke ruang inapnya.

“Aku kira ada Seohyun~ssi di sini”. Ucap Kyuhyun santai. Taemin memandang Kyuhyun dengan terkejut.

“Nde?”.

“Kau sendirian?”. Kyuhyun malah bertanya dan dengan santainya berjalan mendekati Taemin. Mendorong kursi yang terletak tak jauh dari ranjang Taemin, mendudukkan tubuhnya di kursi itu.

“Kau siapa noonaku?”. Taemin tidak menjawab tapi kembali melempar pertanyaan.

“Aku teman noonamu , tenang saja aku bukan orang jahat”.

Taemin meneliti penampilan Kyuhyun. Kaos hitam berbalut dengan jas hitam dan celana kain hitam. Mungkinkah pria di hadapannya ini adalah seorang pekerja kantoran atau bos sebuah perusahaan.

Tapi ia menatap keluar jendela dan beralih kearah jam di dinding , ini masih pagi. Mana bisa seorang pekerja kantoran kabur saat jam kerja.

Kyuhyun merasa di perhatikanpun menatap penampilannya, apakah ada yang salah dengan stylenya hari ini?.

Tapi Kyuhyun sudah memukau kok, semua bukti sudah ada saat ia keluar rumah tadi ia menggoda para gadis dan semuanya terbuai dengan penampilannya. Bahkan banyak yang berteriak memuja dirinya. Bak Boyband tampan yang tengah menyebar pesonanya. Kyuhyun terkekeh dengan spontan mengingat bagaimana para perempuan-perempuan itu memujanya karena ketampanan maksimalnya.

“Ini sarapanmu Taemin~ah”. Seru Seohyun riang, ketika membuka pintu kamar inap adiknya.

“Kyuhyun~ssi”. Gumam Seohyun saat melihat pria yang ia kenal itu sedang duduk di samping ranjang Taemin.

****

Di taman rumah sakit keduanya duduk berdampingan dengan angin sepoy-sepoy menghantam wajah mereka. Masih pagi sepertinya angin cukup membuat rambut mereka berterbangan dan sukses membuat rambut mereka sedikit berantakan. Kyuhyun yang risih langsung membenarkan letak rambutnya. Menyisir rapi dengan jari-jarinya. Tidak dengan Seohyun yang membiarkan rambutnya terayun karena angin dipagi hari ini.

Kyuhyun dan Seohyun orang itu hanya diam saja setelah mereka sampai di taman. Seohyun tidak berani memulai karena di sini ia yang di perlukan dan seharusnya pria di sampingnyalah yang mengawali ucapan mereka.

“Begini~…”. Suara Kyuhyun mulai terdengar. Akhirnya pria itu memulai juga.

“Brandku menyukaimu, jadi ia meminta kau menjadi model tetap majalah yang aku tangani sekarang”.

Seohyun menunduk tak membalas tatapan Kyuhyun yang menghujaninya. Pria itu menunggu dengan was-was akan jawaban Seohyun, dan berharap lebih kalau Seohyun akan mengiyakan tawarannya.

“Jadi…”. Kyuhyun masih bergumam.

“Nanti malam kau datang kembali kerumahku dan kita adakan pemotretan”. Seohyun membalas tatapan Kyuhyun dengan tidak percaya. Pria ini selalu mengatakan hal seenaknya tanpa membuat kalimat yang pas. Selalu saja to the point.

“Tapi…”. Potong Seohyun mulai memprotes.

“Aku akan menentukan konsep baru agar semuanya semakin bagus”.

Tambah pria itu sebelum beranjak dari tempatnya, Kyuhyun berjalan beberapa langkah sebelum ia memutar tubuhnya. Menatap Seohyun yang masih duduk di bangku itu.

“Bawahlah ponselku. Setelah operasi adikmu malam ini, kau hubungi aku dan aku akan menjemputmu”.

“Bi..bisakah sampai adikku sadar?”. Ujar Seohyun mengajak Seohyun berkompromi.

“Terserahmu. Asalkan kau datang”.

Kyuhyun membalikkan tubuhnya, kini berjalan santai dan mengenakan kacamata hitamnya. Ia masukkan kedua tangannya kedalam saku celana kainnya. Meninggalkan Seohyun yang masih duduk dibangku taman rumah sakit.

Seohyun menatap hampa ponsel Kyuhyun dan kini menatap tubuh Kyuhyun yang sudah menghilang dari taman itu.

“Kebahagiaanku secepat itukah terenggut?.Aku baru merasakan bagaimana rasanya bahagia saat mendengar adikku akan sembuh, tapi kenapa semuanya tandas dengan sekali ucapan pria itu”.

Seohyun menyerah terus berperang dengan pikirannya yang ruwet dan terlalu berkelit memikirkan semuanya yang menumpuk menjadi satu. Ia lelah dan akhirnya lebih memilih kembali keruangan Taemin.

Menemani adiknya itu sampai persiapan operasi yang nanti malam akan di laksanakan. Karena memang Taemin sudah bisa di operasi. Rumah sakit bertindak cepat untuk mencari pendonor , itupun karena Seohyun yang sudah mau membayar mahal atas pengobatan Taemin. Dengan uang Kyuhyun. Doa selalu Seohyun kumandangkan untuk adiknya dan semoga semuanya berhasil dan adiknya bisa sembuh total, Seohyun bahkan sudah mengucap banyak terima kasih bagi pendonor untuk kesembuhan adiknya. Siapapun dia, Seohyun mengucapkan terima kasih.

TBC!!!

matur nuwun *bow*

next chapter akan di pw karena sudah masuk nc

315 thoughts on “My Pervert Fotografer Part 2

  1. ew.. gw kira si seo gak bakalan difoto -_- tapi ternyata mau juga, kepaksa kali karna sikap kyu yabg tadi -_- gimana yah sikap taemin kalau tau seo kerja kek gitu? waduh penasaran mau cepet cepet baca chapter selanjutnya , tapi di PW yah, gimana gw bisa dapet PWnya ?

    Like

  2. kyuhyun jahat banget, bener kata changmin kalau ngebantu itu jangan setengah tengah. huhh..
    tp aq yakin kyuhyun pasti suatu saat jatuh hati sama seohyun

    Like

Leave a comment