Library


FF 7

“LIBRARY”

Author           : 9Goo (@RhabillaWidyan_)

Main Cast       : Seo Joo Hyun & Cho Kyu Hyun

Other Cast    : find by yourself

Genre              : Fantasy, Romance, Sad

Length                        : Oneshoot

Rating             : PG-15

 

Attention! Semua cast yang ada di FF ini merupakan milik Tuhan dan orang tua nya. Please don’t be a copycat or plagiator. Typo(s) everywhere. Happy reading ^^

~

Kyuhyun berjalan menyusuri jejeran rak buku yang menjulang tinggi di ruangan yang luas itu, berusaha mencari buku-buku yang ia butuhkan. Ia terperanjat ketika melihat seorang gadis dengan rambut coklatnya yang terurai sedang duduk meringkuk sambil bersandar di rak buku yang ada di belakangnya. Terlihat sebuah buku tebal yang berisi tentang segala hal mengenai bidang kedokteran berada di pangkuannya. Sepertinya gadis itu terlalu asyik membaca hingga tidak menyadari kehadiran Kyuhyun yang berdiri tegak tidak jauh darinya.

“Permisi” sapa Kyuhyun.

Gadis itu sedikit terkejut saat menyadari ada orang lain di dekatnya. Ia sibakkan rambut coklat bergelungnya dan mendongak menatap Kyuhyun agak lama. Kyuhyun sedikit terpana melihat wajah gadis itu yang ternyata sangat cantik menurutnya.

“Kau bicara padaku?” tanya gadis itu pada akhirnya.

“Ya, tentu saja. Disini cuma ada kita berdua, kan?” tanya Kyuhyun sedikit bingung melihat gadis itu. Gadis itu segera bangkit dari duduknya. Terlihat gadis itu memakai gaun putih selutut yang semakin membuatnya terlihat cantik. Kyuhyun makin terpana melihatnya.

“Ah, ne. Apa ada buku yang ingin kau ambil di rak ini?” tanya gadis itu sambil menunjuk rak buku tempat ia bersandar tadi dengan suaranya yang merdu.

“Aku sedang mencari buku tentang sejarah lengkap dari perpecahan Korea Utara dan Korea Selatan” jawab Kyuhyun.

“Ah, buku itu tidak ada disini. Kau bisa mendapatkannya di rak 5B,” jawab gadis itu. Kyuhyun memandang gadis itu dengan heran. Sepertinya ia tahu banyak mengenai buku-buku yang ada di perpustakaan ini.

“Oh, kamsahamnida,” ucap Kyuhyun. Gadis itu tersenyum sebagai jawabannya.

Kyuhyun segera pergi mencari rak 5B dan mencari buku yang sedang ia cari. Benar saja, buku tebal itu terletak di antara jejeran buku-buku sejarah mengenai Korea. Kyuhyun segera mengambilnya dan pergi menuju sebuah ruangan dimana terdapat sebuah meja besar dan beberapa kursi untuk para pembaca yang ingin membaca buku di perpustakaan itu. Tapi, langkah Kyuhyun terhenti saat teringat gadis yang baru saja ia temui tadi.

Akhirnya, ia berjalan kembali menuju rak 3D, rak dimana ia menemukan gadis itu sedang membaca. Gadis itu ternyata masih ada di tempat itu, kembali duduk meringkuk dan tenggelam dalam keasyikannya membaca buku yang ada di pangkuannya itu.

“Bolehkah aku duduk disini juga?” tanya Kyuhyun. Gadis itu kembali terkejut untuk kedua kalinya karena Kyuhyun yang tiba-tiba muncul tanpa ia sadari. Ia mendongak dan tersenyum.

“Tentu saja boleh,”

Kyuhyun segera duduk di sebelah gadis itu dan ikut bersandar di rak buku yang ada di belakangnya. Ia penasaran dengan gadis yang ada di sebelahnya itu dan ingin sekali bertanya banyak hal padanya. Kyuhyun menyadari sepertinya ia tertarik dengan gadis yang baru saja ia temui itu, hal yang jarang sekali terjadi padanya. Kyuhyun memperhatikan buku yang sedang dibaca gadis itu.

“Kau tertarik dengan bidang kedokteran?” tanya Kyuhyun.

“Eoh, aku sangat tertarik dengan dunia kedokteran. Cita-cita ku ingin menjadi dokter ahli bedah,” jawab gadis itu dengan mata nya yang bersinar. Untuk kesekian kalinya, Kyuhyun terpana melihat wajah gadis itu, dengan senyumnya yang cantik dan matanya yang berbinar.

“Aku Cho Kyuhyun. Kau bisa memanggilku Kyuhyun,” ucap Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya, mengajaknya berkenalan.

“Aku Seo Joohyun. Kau bisa memanggilku Seohyun,” ucap Seohyun yang langsung menyambut uluran tangan Kyuhyun dengan senyum manisnya yang khas itu. Kening Kyuhyun berkerut. Ia seperti mengingat sesuatu.

“Seohyun?” ucap nya lagi. Nama itu terdengar familiar di telinga Kyuhyun, tapi ia tidak bisa mengingat dimana ia mendengar nama itu.

“Apakah buku itu sebagai referensi untuk tugasmu, Kyuhyun-ssi?” tanya Seohyun. Kyuhyun memandang Seohyun dengan penuh tanda tanya.

“Bagaimana kau tahu, Seohyun-ssi?” tanya Kyuhyun bingung.

“Uhmmm… yah, karena jarang sekali orang-orang membaca buku itu untuk bacaan ringan sehari-hari,”

“Ah, benar juga,” kata Kyuhyun, menyadari bahwa buku tebal yang ada di pangkuannya itu tidak bisa dibilang sebagai bacaan ringan.

“Sepertinya kau tahu banyak mengenai buku-buku di perpustakaan ini, Seohyun-ssi?”

“Yah, dulu hampir setiap hari aku berkunjung ke perpustakaan ini. Sejak kecil aku sudah terbiasa membaca buku-buku ensiklopedia. Dan aku sangat menyukainya,” jawab Seohyun.

Kyuhyun menatap wajah Seohyun yang cerah dan polos itu. Ia menyukai wajahnya yang sepertinya sangat tenang dan damai. Seohyun yang merasa diperhatikan, balik menatap Kyuhyun. Seketika wajahnya terlihat merona dengan pipinya yang berubah merah. Seohyun mengalihkan tatapannya kembali ke buku yang ada di pangkuannya. Kyuhyun terpana melihat wajah Seohyun barusan. Ia sangat menyukai rona merah itu.

“Apa ada yang salah, Kyuhyun-ssi?” tanya Seohyun dengan nada yang terdengar malu-malu.

“Oh, tidak. Tidak ada apa-apa,” jawab Kyuhyun yang terlihat salah tingkah.

Dia berpikir bahwa ia pasti sudah gila sekarang, tapi ia menyadari bahwa ia menyukai Seohyun. Wajahnya yang polos, senyumnya yang manis, matanya yang berbinar, rambut coklat nya yang bergelung indah, suaranya yang merdu, semua itu membuat Kyuhyun merasakan ia benar-benar menyukai Seohyun. Kyuhyun tidak percaya ini benar-benar terjadi, tapi ia hanya merasakan hal ini karena Seohyun.

“Berapa umurmu, Seohyun-ssi?” tanya Kyuhyun tiba-tiba. Seohyun menatap Kyuhyun, terlihat sedikit terkejut dengan pertanyaan Kyuhyun, tapi ia segera menjawabnya.

“Seharusnya tahun ini aku berumur 18 tahun,”

“Oh, ternyata kau 1 tahun lebih muda dariku,” Kyuhyun tersenyum.

“Tahun ini kau lulus sekolah, bukan? Apa kau berencana ingin melanjutkan sekolah ke universitas? Aku yakin kau pasti sangat pintar hingga bisa mendapatkan beasiswa di universitas,” Seohyun hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Kyuhyun.

“Aku sangat ingin melanjutkan sekolah dengan kuliah di Universitas Seoul dan mengambil jurusan kedokteran. Itulah mimpi yang kuidamkan sejak lama, bahkan saat aku duduk di sekolah menengah pertama. Tapi sayangnya, aku tidak bisa melakukannya,” jawab Seohyun. Ia tidak berani menatap Kyuhyun.

“Kenapa?” tanya Kyuhyun lagi. Seohyun menatap Kyuhyun. Matanya seperti menyiratkan jawaban yang ingin Kyuhyun dengar, tapi Kyuhyun tidak bisa mengartikan tatapan Seohyun itu.

“Mian”

Kyuhyun menyadari bahwa pertanyaan nya itu terlalu jauh untuk seseorang yang baru saja mengenalnya.

“Tidak. Sepertinya aku yang harus minta maaf” ucap Kyuhyun.

Setelah itu, keheningan pun menyelimuti mereka. Seohyun kembali tenggelam dalam buku yang sedang ia baca, sedangkan Kyuhyun yang berusaha membaca buku yang ada di pangkuannya itu, malah tidak bisa konsentrasi dan pada akhirnya ia memutuskan untuk meminjam buku itu dan membawanya pulang.

“Apa kau masih sering berkunjung ke perpustakaan ini, Seohyun-ssi?” tanya Kyuhyun lagi. Seohyun menatapnya lagi.

“Oh, maaf. Sepertinya aku ini mengganggu sekali, padahal kau pasti ingin membaca buku itu tanpa ada gangguan,” ucap Kyuhyun lagi.

“Tidak apa-apa, Kyuhyun-ssi. Aku jarang sekali mendapatkan teman bicara, dan sekarang aku senang kau mau menjadi teman bicaraku,” jawab Seohyun. Kyuhyun merasa lega dalam hatinya, dengan begitu ia bisa lebih dekat dengan Seohyun.

“Untuk saat ini aku akan jarang berkunjung ke tempat ini. Dan mungkin dua hari lagi aku tidak akan datang lagi ke perpustakaan ini karena aku harus pergi,” jawab Seohyun.

Kyuhyun ingin sekali bertanya apa maksudnya, tapi ia mengurungkan niatnya.

“Jadi… apakah besok adalah hari terakhirmu berkunjung ke perpustakaan ini?” tanya Kyuhyun lagi. Seohyun mengangguk. Kyuhyun merasakan ada rasa sedih yang tersirat di wajah Seohyun.

Tiba-tiba, ponsel Kyuhyun berbunyi. Ternyata teman satu kelompok nya yang menghubunginya.

“Maaf, Seohyun-ssi. Aku harus menjawab telepon dulu,” Seohyun mengangguk. Kyuhyun langsung beranjak dari duduknya.

“Yeoboseyo. Ada apa, Changmin-ah?”

“Yaa, apa kau masih belum mendapatkan buku itu? Apakah sangat susah mencarinya?”

            “Aku sudah menemukan buku itu,”

“Yaa, Kyuhyun-ah, kalau bukunya sudah kau dapatkan, kau seharusnya membawanya ke kampus sekarang. Waktu kita terbatas. Apa kau tidak tahu sekarang sudah jam berapa?”

            Kyuhyun langsung melirik arlojinya. Ia sangat terkejut saat waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.

“Arraseo. Aku akan segera tiba disana,” Kyuhyun langsung mematikan ponselnya dan berlari menuju rak buku. Seohyun masih terlihat duduk meringkuk sambil membaca buku tebalnya itu.

“Seohyun-ssi, maaf aku harus pergi sekarang,” ucap Kyuhyun sambil mengambil tas dan buku sejarah Korea yang ia pinjam dengan terburu-buru.

“Eoh, hati-hatilah di jalan, Kyuhyun-ssi,”

“Apa kau tidak pulang, Seohyun-ssi? Sekarang sudah sore,” kata Kyuhyun heran.

“Uhmm.. aku akan pulang setengah jam lagi,” jawab Seohyun.

“Baiklah. Aku pergi dulu. Hati-hatilah nanti, Seohyun-ssi,”

Seohyun tersenyum.

“Ne. Kamsahamnida, Kyuhyun oppa,”

~

Kyuhyun sudah bersiap untuk pulang. Untungnya mata kuliahnya hari ini tidak terlalu banyak sehingga ia bisa pulang lebih cepat dari biasanya. Ia melirik arlojinya. Pukul 3 sore. Kyuhyun mempercepat langkahnya. Terlihat tangannya sedang menenteng buku sejarah Korea dan buku catatan peminjaman buku dari perpustakaan yang ia kunjungi kemarin. Ya, dia harus kembali ke perpustakaan itu untuk mengembalikan buku tebal itu, tapi satu hal yang menjadi alasan terkuatnya untuk kembali ke perpustakaan itu adalah untuk bertemu kembali dengan Seohyun.

Tiba-tiba, temannya, Changmin datang menghampirinya.

“Hei, Kyuhyun-ah, aku ingin mentraktirmu makan di café, untuk merayakan suksesnya tugas presentasi kita tadi,” ajak Changmin.

“Yaa, tapi aku ada urusan-“

“Ayolah, jangan menolak! Aku jamin tidak sampai satu jam kok!”

“Aigoo~ Arraseo. Kau harus pegang perkataanmu, Changmin-ah!”

“Baiklah. Ayo cepat!” Changmin langsung menarik Kyuhyun.

~

“Kyuhyun-ah, dimana kau meminjam buku sejarah Korea itu? Apakah susah mencarinya?” tanya Changmin sambil menyeruput moccachino nya.

“Aku meminjamnya di perpustakaan Cheonjoo. Sebenarnya tidak susah untuk menemukannya, karena seorang gadis membantuku menunjukkan letak buku ini,” jawab Kyuhyun yang tersenyum mengingat Seohyun.

“Hei, ada apa dengan senyum itu? Jangan bilang kau tertarik dengan gadis itu?” tanya Changmin yang berhasil menebak pikiran Kyuhyun. Kyuhyun hanya tertawa mendengar perkataan Changmin yang tepat sekali. Changmin mengambil buku catatan peminjaman buku dari perpustakaan. Tiba-tiba, selembar kertas yang terlipat terjatuh dari balik buku itu. Changmin langsung mengambilnya dan melihatnya.

“Yaa, Kyuhyun-ah, sepertinya kertas ini untukmu,” ucap Changmin sambil menyodorkan kertas itu. Kyuhyun menerimanya dengan bingung. Terlihat tulisan ‘Untuk Cho Kyuhyun’ di belakang lipatan kertas itu. Kyuhyun langsung membaca isi dari kertas itu.

 

Kyuhyun-ssi, aku yakin kau pasti tidak mengingatku sama sekali. Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku dengan benar. Semoga kau bisa mengingat siapa aku. Aku Seo Joohyun. Dulu, aku adalah adik kelasmu saat sekolah menengah atas. Kau tahu, hampir setiap hari aku mengikutimu dan melihatmu dari jauh. Ya, aku sangat menyukaimu, Kyuhyun-ssi. Kau adalah orang pertama yang selalu menyita perhatianku. Aku sangat berterima kasih karena hari ini akhirnya kau mau bicara padaku secara langsung. Tapi, kurasa kita tidak bisa bertemu lagi. Aku harus pergi dari dunia ini. Aku benar-benar minta maaf karena aku tidak bisa bertemu denganmu lagi, dan aku berterima kasih karena kau tidak menghiraukanku lagi. Kamsahamnida, Kyuhyun oppa~

            Seo Joohyun

 

Kyuhyun terpaku membaca tulisan yang ada di kertas itu. Ia tiba-tiba mengingat masa sekolahnya. Saat itu, ada seorang adik kelasnya yang sangat pintar dan selalu memenangkan olimpiade sains saat di sekolah. Dan orang-orang berkata bahwa adik kelasnya itu menyukainya. Hingga pada suatu hari, menyebar berita bahwa adik kelasnya itu tewas tertabrak mobil. Tangan Kyuhyun gemetar saat mengingat hal itu hingga menjatuhkan kertas surat itu. Ia ingat bahwa adik kelasnya itu adalah Seo Joohyun, gadis yang ia temui di perpustakaan.

Ia segera mengambil buku catatan peminjaman buku yang ada di tangan Changmin dan menyambar buku sejarah Korea yang ia pinjam dari perpustakaan.

“Maaf Changmin-ah, aku benar-benar harus pergi sekarang,”

Kyuhyun langsung berlari menuju mobilnya dan meletakkan buku-buku yang ada di genggamannya ke dalam tasnya. Dengan terburu-buru, ia menyalakan mesin mobilnya. Ia melirik arlojinya. Pukul 4 sore. Kyuhyun menaikkan kecepatan mobilnya agar segera sampai di perpustakaan Cheonjoo.

Kyuhyun langsung memarkirkan mobilnya di halaman perpustakaan Cheonjoo dan bergegas membawa tasnya. Ia berlari menuju meja penjaga perpustakaan.

“Maaf, apakah ada pengunjung bernama Seo Joohyun hari ini?” tanya Kyuhyun. Penjaga itu melihat layar komputer untuk melihat data pengunjung perpustakaan.

“Tidak ada. Seingat saya, Seo Joohyun terakhir kali berkunjung ke perpustakaan ini dua tahun yang lalu, setelah itu dia tidak pernah lagi berkunjung ke perpustakaan ini,” jawab penjaga itu.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Kyuhyun lagsung berlari menuju ke dalam perpustakaan. Ia langsung berlari menuju rak 3D. Terlihat seorang gadis duduk meringkuk, dengan buku tebal di pangkuannya.

“Seohyun-ssi!”

Gadis itu mendongak. Ia terkejut melihat kehadiran Kyuhyun. Ia langsung berdiri sambil menggenggam buku tebal yang ada di pangkuannya tadi.

“Kyuhyun-ssi”

Kyuhyun melihat gaun yang dikenakan Seohyun masih sama seperti kemarin. Kyuhyun berjalan mendekati Seohyun.

“Ini semua tidak benar, kan?” tanya Kyuhyun. Air mata mulai mengalir dari matanya. Seohyun menunduk.

“Mianhae, Kyuhyun-ssi,” Seohyun menangis dalam diam. Air mata Seohyun mulai berjatuhan ke lantai.

“Tolong katakan saja kalau kau masih hidup, Seohyun-ssi,” ucap Kyuhyun pelan.

“Mianhae. Jeongmal mianhae,”

Kyuhyun langsung meraih tubuh Seohyun dan memeluknya. Kyuhyun bisa merasakan tubuh Seohyun yang dingin. Seohyun akhirnya menangis tersedu-sedu. Kyuhyun pun tidak kuasa menahan air matanya.

“Tolong jangan pergi,” ucap Kyuhyun pelan. Ia mengeratkan pelukannya.

“Maaf, Kyuhyun-ssi. Takdirku sudah ditentukan dan aku tidak bisa menghindarinya. Seperti halnya buku-buku yang ada di perpustakaan ini, aku hanya bisa mengikuti alurnya dan tidak bisa merubah kisah yang ada di dalamnya” ucap Seohyun. Kyuhyun memejamkan matanya yang masih mengeluarkan air matanya. Ia berharap Seohyun akan tetap berada di sisinya.

“Aku harus pergi sekarang,” ucap Seohyun. Kyuhyun membuka matanya dan menyadari Seohyun yang telah hilang dari pelukannya. Kyuhyun terduduk. Ia benar-benar tidak menyangka ini semua bisa terjadi. Sebuah bisikan pelan berhembus pelan di telinganya.

“Saranghae, Kyuhyun oppa,”

 

~ THE END ~

Annyeong, wiresdeul! Author kembali dengan FF baru, nih. Sebenernya FF ini gak sesuai dengan style author, tapi pengen nyoba sih nulis FF yang anti mainstream bagi author. Maaf ya kalo feelnya gak dapet dan alurnya yang terburu-buru (lagi). Makasih buat wiresdeul yang udah baca, dan komentarnya ditunggu ya. Gomawo *bow*

58 thoughts on “Library

  1. aduh, sedih banget deh! ternyata seohyun sudah meninggal dan dia sudah menyukai kyuhyun dari dulu. tapi sepertinya kyuhyun terlambat menyadari bahwa dia juga menyukai seohyun😭

    Like

  2. jdi seonya dh mninggal!!
    aigooooo…..knp d saat seokyu bru d prtemukn n kyuppa mlai mnyukai seo!!
    knp seo ny hrz prgi!!

    Like

  3. ceritanya seru dan ok tapi sedih.
    ternyata seo sdah meninggal. Jadi seo itu adik kelasnya kyu oppa wktu sma dan menyukai kyu oppa waktu msh di sekolah. Untung ja kyu oppa cpat menyadarinya dan kembali keperpustakaan sehingga kyu oppa bisa brtemu seo untk terakhir kalinya.

    Like

Leave a comment