The Submissive Love (Part 1/?)


“THE SUBMISSIVE LOVE”

CrimsonEmerald

23/07/16

WARNING: Mature contents! Submissive Kyuhyun! Dominant-bitchy-version-Seohyun! Fail West Kingdom setting! Typos! And many more…

“I HAVE WARN YOU, DON’T READ IF YOU DON’T LIKE!”

.

.

.

.

.

928 word.

 

 

Hei, kau.

 

Ya, kau.

 

Kau si wanita cantik—yang dengan wajah tanpa dosa berbaring di hadapanku, memejam mata, dalam diam menggodaku yang tidak bisa berhenti mengawasimu.

 

Tahu tidak?

 

Kau seperti candu. Perpaduan antara racun dan madu. Aku terpikat, terayu, terlena, terangsang dan tergila-gila padamu. Aku tidak tahu mantra apa yang sudah kau rapalkan padaku, tapi aku—sungguh-sungguh mencintaimu—hingga terasa sinting.

 

Aku hanya memandangimu dan kau tidak mengatakan apapun. Namun, hal itu—hal yang bahkan sesederhana itu—mampu menimbulkan jutaan pertanyaan dalam kepalaku, seperti;

 

Apa yang kau lakukan di sini? Berbaring di sampingku, di atas ranjangku, berbagi selimut denganku?

 

Ah, ya.

 

Kita sudah melewatkan malam bersama—lagi. Seperti malam-malam kita yang lain—yang menjadi rahasia. Aku ingat betul. Setiap detik, setiap menit dan jam yang kita habiskan di setiap malam. Aku tidak mungkin melupakan lekuk tubuhmu, elok rupamu, dan ekpsresi menggoda yang setia menghiasi wajahmu setiap kau menerima perlakuanku. Aku selalu menanyaimu. Tidak henti, tidak bosan. Entah di tetesan peluh yang keberapa. Entah terselip di desahan nikmat yang mana. Entah setelah kecupanku yang keberapa. Aku lupa, tapi aku selalu ingat untuk bertanya.

 

“Apa kau sudah puas, Sayang?”

 

Dan kau selalu menjawab—“Tidak, lebih cepat, uh.”—atau—“Lebi keras, ah”—atau—“Peluk aku, nghh…”—intinya, kau selalu tidak puas.

 

“Kenapa, Sayang? Apa yang kurang, hm?”—aku ingin bertanya begitu, namun tak bisa. Aku tak kuasa.

 

Karena yang kulakukan selanjutnya, adalah memenuhi keinginanmu. Menuntaskan hasratmu. Memenuhi permintaanmu—meski kau tidak pernah terpuaskan olehku.

 

Apa alasannya? Apa yang kurang dariku? Aku ingin tahu. Namun itu bukan hal yang bisa kupertanyakan di hadapanmu.

 

“Aku hampir sampai, ohhh.”—adalah jawabanmu yang paling hebat. Aku tidak mengerti. Apakah saat itu kau cukup terpuaskan, kurang terpuaskan atau sangat terpuaskan. Hal tersebut tidak begitu jelas. Namun, tak apa. Aku mengerti. Aku sudah cukup dengan kalimat itu. Apapun yang coba kau katakan padaku, aku akan selalu merasa lebih dari cukup.

 

“Kyu?”

 

Tidak terasa, kau membuka mata. Terbangun dari lelap panjang sehabis pergumulan kita. Kau menggosok-gosok mata, sebelum melirikku dengan pandangan sayu.

 

Good morning, Princess. Maukah kau menceritakan mimpi indahmu padaku?”

 

Aku tersenyum—kau juga. Selimut hanya menutup bagian pinggang kita berdua. Aku menumpu kepala di satu tangan, berbaring miring sambil berusaha sekuat tenaga, mencegah mataku melirik ke dua gundukan paling indah yang menghias dadamu. Segala tentangmu sangatlah indah. Kau memiringkan badan, dadamu bergoyang-goyang—dan ah, aku tidak terlalu memerhatikannya karena senyum cantikmu menyedot perhatianku.

 

Pemandangan erotis plus senyum menggoda darimu, selalu menjadi menu sarapan terbaik di setiap pagiku.

 

Cantik. Indah. Mempesona. Sempurna.

 

“Sebenarnya aku bermimpi buruk, Kyu.” Kau masih tersenyum, menceritakannya seolah-olah hal tersebut bukan masalah. “Aku dipaksa meninggalkanmu. Dan kau, dia kirim ke tempat antah-berantah agar kau menjauhiku. Kita terpisah. Tapi kemudian kau berhasil mempelajari sebuah sihir yang membuatmu bisa bertemu denganku setiap malam. Kita berciuman dan berpelukan, lalu berpisah saat matahari terbit.”

 

Senyummu sedih. Tanganmu terjulur untuk menyentuh wajahku. Dan aku balas menyelimuti jari-jemarimu dengan telapak besarku. Mengelus kulitmu selagi ibu jarimu membelai pipiku.

 

“Kurasa itu bukan mimpi buruk. Kita bisa bercinta sampai pagi. Apa yang salah dengan itu, hm?”

 

Aku menyeringai. Kau pura-pura cemberut, namun akhirnya tertawa. Lalu memukul pelan dada telanjangku—main-main.

 

Ya! Dasar Ksatria Mesum!”

 

“Tapi kau suka kan, Princess?”

 

“Aku bukan Putri, Pengawal Cho. Bisa dibilang, aku ini seorang Ratu.”

 

“Aku harap kau menjadi Putri dan tidak akan pernah menjadi Ratu.”

 

“Kau jahat. Aku ini Selir Raja, kau ingat?”

 

“Tidak.”

 

Jawabku tak acuh. Siapa yang peduli dengan omong kosong tentang Raja dan Selir-nya, huh? Raja hanyalah seorang pria tua cabul yang kebetulan memerintah kerajaan karena garis keturunan. Yang dengan seenaknya merebutmu dari pelukanku—dan dia benar-benar tidak pantas mendapatkanmu.

 

Ya, kau Selir Raja dan aku Ksatria-nya—kita terikat dalam cinta rumit tiada duanya.

 

Hebat.

 

Princess.” Aku memanggil, kau menoleh. Duduk di pinggir ranjang tanpa sehelaipun benang, punggung telanjangmu seolah menarik tubuhku—mencoba menggodaku.

 

Sial.

 

Aku mendekatimu. Beringsut ke tepi ranjang tepat di belakang tubuhmu, lalu memelukmu kencang, seolah tak ingin melepaskan. Aku mengecup perpotongan bahumu, terus hingga ke leher. Menyesapnya dengan lembut agar tidak meninggalkan jejak, lalu berbisik lirih di telingamu.

 

“Jangan pergi, kumohon.”

 

Aku seorang Ksatria. Kuat dan tangguh. Namun menjadi selemah bayi ketika menghadapi ketidakjelasanmu. Kau begitu mudah untuk diraba, namun sangat sulit untuk dibaca.

 

“Maafkan aku. Aku janji kita akan bertemu lagi.”

 

Kau mengecup daguku. Lalu berdiri dan menghilang di balik pintu kayu yang berdebam pelan dan kelebatan selimut yang kau gunakan untuk menutup tubuh polos indahmu.

 

Entah itu pagi ini, siang, malam, besok ataupun tahun depan. Aku tidak akan pernah sanggup untuk melepaskanmu. Tapi kau, mengapa begitu mudahnya kau mengecupku lalu mengucap salam perpisahan?

 

Aku dan cintaku yang bodoh.

 

Kau dan segala pesonamu yang egois.

 

Bisakah kau jelaskan?

 

To be continue?

 

Or

End?

 

 

A/N:

Teaser fict ini sebenarnya udah lamaaaaaa banget, tapi baru kubikin sekarang huhu

Dan inipun melenceng jauh sekali dari plot yang awal wkwkwk

Di teaser, rencana awalnya itu Seohyun yang kujadikan submissive love-nya Kyuhyun. Tapi setelah kuketik, ternyata ceritanya boring banget.

Akhirnya bertukar tempatlah mereka, sehingga di sini yang jadi submissive-nya itu Kyu, sedang yang dominant-nya Seo.

Tapi bukan yang mengarah ke BDSM ato apa gituh, tapi lebih ke perasaan. Maksudnya, Kyu itu kayak diperbudak gituh oleh cintanya pada Seo, sedang Seo sendiri cewe- nakal- egois yang masih belum pasti gimana isi hatinya yang sebenarnya.

Yah, begitulah.

Aku mau tanya, fict sejenis ini apakah perlu di-protect? Lalu aku pengen negasin kalo fict ini sama sekali BUKAN remake dari film Fifty Shade apalah namanya aku lupa /plak/

Aku mohon maaf sebesar-besarnya kalau ini aneh. Dan sebenarnya aku malu banget pas ngetik ini. Astaga.

/bungkuk/

Ps: Kalau responnya bagus, akan kulanjut, oke?

 

91 thoughts on “The Submissive Love (Part 1/?)

Leave a comment