OMB (Oh My Boss)


bos

Title: OMB (Oh My Boss)

Author             : Fapearl

Akun sosmed  : @fafabummies ( twitter )

Main cast         : Seo joo hyun and Cho kyuhyun

Oc                   : find by your self ^^

Genre              : Romance

Rating              : PG + 17

Length             : Twoshoot

 

Disclaimer :

 

Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan latar tempat , waktu dan jalan cerita itu merupakan sebuah ketidaksengajaan . Tidak ada pelanggaran hak cipta atas karya ini karena semua yang berada dalam cerita ini merupakan milik author kecuali para castnya yang merupakan milik dirinya sendiri , keluarga dan agensi masing – masing .  Tidak ada maksud menyindir , membuli apalagi menghina semua unsur yang terdapat dalam cerita ini murni untuk kesenangan semata . Dilarang keras mengcopy paste cerita ini tanpa seizin author ! apalagi sampai menyebarluaskannya tanpa menyertakan nama auhor itu AMAT SANGAT TIDAK BOLEH ! PLAGIARISM ISN’T GOOD ! DON’T BE PLAGIATOR FRIENDS 😉

 

Ga akan banyak cuap – cuap, Cuma mau bilang makasih buat semuanya yang udah apresiasi tulisan abal ini ^^ cus yuuu..

 

Happy reading..

 

 

 

Seo hyun pov

 

Ku pandangi sesosok pria yang saat ini masih memusatkan pandangannya kearah sebuah laporan keuangan yang baru saja ku berikan padanya. Sungguh pria tampan nan mempesona, aura kepemimpinan begitu melekat pada dirinya; dia sangat sempurna, tidak ada satupun kecacatan yang berhasil ku temukan pada dirinya meski berulang kali aku berusaha tetap saja tak ada yang tidak aku sukai dari dirinya. Tatapan tajam miliknya bak mata elang memancarkan kewibawaan, lekuk paras yang terukir diwajahnya sangat sempurna bak karya seni yang tiada dua keindahannya, keangkuhan, kecerdasan dan kebijaksanaannya melebur jadi satu, membuat dia menyandang status sebagai orang yang  perfecsionist. Segala kelebihannya dalam bekerja menjadikan pria itu mencapai puncak popularitas yang terkenal sebagai CEO bertangan dingin sehingga mampu membekukan apapun yang dipegangnya. Ya, tidak ada satupun permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh bos ku ini, oleh sebab itulah sosoknya sangat di idolakan kaum hawa dan menjadi suri tauladan bagi kaula muda yang ingin mencapai kesuksesan di usia muda seperti dirinya.

Perkenalkan namaku Seo joo hyun, seorang wanita yang masih sibuk mengejar karir dan cintanya diusia yang sudah mencapai kepala 25 tahun ini. Aku bekerja disalah satu perusahaan kontruksi ternama Korea sebagai seorang sekretaris direktur, dan pria yang sedari tadi ku puja dengan segala pesonanya adalah atasanku, yang terlahir dengan nama Cho kyuhyun. Dua tahun sudah aku bekerja di Royals empire yang tak lain adalah perusahaan milik keluarga bos tercintaku ini, dan selama itu pulalah aku menanam bibit cinta yang kini telah tumbuh dan berkembang semakin besar tepat di halaman hatiku. Aku bukan gadis pemalu yang tidak memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaan, atau memendam cinta karena gengsi semata, dalam kamus kehidupanku jika aku menyukai seseorang maka aku akan berusaha keras untuk mendapatkannya! Tidak peduli dengan perkataan orang yang akan memandang sebelah mata wanita yang menyatakan cinta mereka terlebih dahulu, jika memang itu bisa membuatku bahagia maka aku akan melakukan hal itu. Dan prinsip itulah yang ku pegang teguh untuk mendapatkan hati pria berwajah ketus nan dingin itu, aku belum menyatakan cintaku padanya namun berbagai penolakan kejam telah dia luncurkan padaku tapi maaf, bukan Seo joo hyun namanya jika aku harus kalah sebelum berperang. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya nanti, ku pastikan bosku ini akan bertekuk lutut dan memohon cintaku, ya itu pasti!

 

 

 

 

Author pov

 

 

“Mengapa kau masih disini Seo hyun – ssi? Ku rasa tugasmu sudah selesai.” Ujar Kyuhyun datar, cukup terganggu dengan kehadiran Seo hyun yang terus memandanginya dengan tatapan berbinar takjub.

“Nde? Ah.. ye sajangnim, aku hanya ingin memastikan bahwa tidak ada kesalahan dari laporan keuangan yang ku buat.” Jawab Seo hyun tenang dengan masih menyunggingkan senyum terindah miliknya untuk Kyuhyun. “Lalu kau pikir apa gunanya telpon ini diletakan diatas mejaku? Kembalilah aku akan menghubungimu nanti jika ada kesalahan.” Kyuhyun mengatakan semua itu tanpa sempat menoleh atau melirik kearah Seo hyun, sungguh pria berusia 28 tahun itu tidak suka jika ada dari karyawannya melakukan sesuatu yang tidak perlu. Seo hyun mempoutkan bibirnya, ia sedikit kecewa dengan ucapan kyuhyun itu namun ia tak ingin ambil hati. Untaian kata dingin Kyuhyun adalah makanan sehari – hari bagi Seo hyun, jadi hal ini bukanlah perkara besar karena ia sudah terbiasa “Nde sajangnnim, saya mengerti.” Seo hyun merunduk hormat lalu beranjak pergi dari ruangan seseorang yang menjadi ujung tombak perusahaan tersebut.

“Ish.. sikap dinginnya semakin membuatku gemas dan penasaran ingin segera mendapatkan hatinya, yak bos tunggu sebentar lagi aku akan membuatmu jatuh cinta padaku.” Gumam Seo hyun setelah ia berada di luar ruangan Kyuhyun, gadis itu menghadapkan dirinya kearah pintu ruangan CEO lantas ia memicingkan matanya tajam, kedua telapak tangan Seo hyun sudah saling bertemu dan dibentuk sedemikian rupa hingga terlihat seperti sebuah pistol yang siap menembak seseorang dibalik pintu tersebut. “I will shoot your heart with my enchantment!”

“Boom.. OMO!” saat Seo hyun mengarahkan tangannya kedepan pintu dan membuat suara seperti tembakan pistol, tiba – tiba pintu yang ada dihadapannya terbuka dan memunculkan sang pemilik disana. Dengan mata yang masih membulat sempurna dan tangan masih setia mengarah tepat kearah wajah Kyuhyun, Seo hyun sama sekali tidak bisa berucap apapun; perlu diketahui meskipun  Seo hyun adalah gadis ceria yang terkenal berani dan cerewet pada siapapun namun entah mengapa jika sedang bersama Kyuhyun semua keahliannya itu seakan hilang ditelan bumi.

 

 

 

 

“Hal bodoh apa yang sedang kau lakukan? Aku menyuruhmu keluar untuk kembali bekerja, bukan untuk bermain tembak – tembakan seperti bocah 6 tahun Seo hyun – ssi.” Kyuhyun menatap Seo hyun dingin, ekspresinya datar tanpa ada sedikitpun senyum terukir disana sungguh membuat Seo hyun kesal dan malu setengah mati. Setelah mengatakan itu, Kyuhyun berlalu meninggalkan ruangannya dan juga Seo hyun yang masih terpatung disana. “Cih, kekanakan? aku sedang berusaha menembak hatimu tuan Cho!” pekik Seo hyun seraya mengarahkan satu tinjunya pada Kyuhyun yang sudah cukup jauh dan saat itu pulalah pria itu berbalik lantas sekali lagi membuat Seo hyun mati kutu karena telah tertangkap basah bertingkah konyol. Kyuhyun berdecih geli, lalu kembali melenggang dan kali ini ia benar – benar telah menghilang dari pandangan Seo hyun.

“Oh tuhan sikapnya sangat menyebalkan, tapi aku tetap mencintainya.” Dumel Seo hyun, lalu gadis itu kembali duduk dikursi nya yang ada disana; tempat kerja Seo hyun memang satu ruangan dengan Kyuhyun hanya saja ada pintu lain yang menghalagi hingga ruangan mereka terlihat terpisah.

 

***

 

Jam makan siang, adalah waktu yang selalu dinanti oleh para pekerja Royals empire; karena disaat itulah mereka mendapat sedikit jeda dalam pekerjaannya untuk sejenak melepas lelah dan kepenatan setelah setengah hari berkutat dengan berbagai pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan. Saat ini Seo hyun dan teman – teman satu kantornya sedang menikmati waktu istirahat mereka disebuah Coffeshop yang tak jauh dari kantor, diwaktu seperti inilah mereka kerap kali menghabiskan waktu untuk berbincang ria sebebas mungkin yang tidak bisa mereka lakukan saat berada diwilayah tempat kerja. “Seo kau tahu Hyeri tidak?” tanya Sunny teman Seo hyun yang bekerja di departemen pemasaran. “Tidak, memangnya kenapa?” Jawab Seo hyun yang masih sibuk melahap hidangan makan siangnya. “Dia adalah pegawai baru yang menggantikan Yuri menjadi staff human resource department, ku dengar dia adalah teman kuliah direktur dan santer dibicarakan bahwa mereka memiliki hubungan yang spesial dulu.” Jelas sunny sontak saja membuat tenggorokannya tercekat; ia tersedak dan terus terbatuk karena keterkejutannya, Yoona yang khawatirpun segera memberikan minuman pada Seo hyun. “Yak Seo pelan – pelan! Kau ini benar – benar maniak direktur Cho, setiap mendengar tentangnya kau pasti akan bertindak bodoh.” Rutuk Yoona kesal dan tak habis pikir.

 

 

 

“Hmm, apa mungkin sekarang mereka akan kembali bersama?” terka Sunny yang menimbulkan satu pukulan keras Seo hyun mendarat sempurna pada pundak gadis bertubuh mungil itu. “Yak itu tidak mungkin! Cho sajangnim belum dan tidak memiliki hubungan spesial dengan siapapun saat ini, dan jika ia memiliki hubungan seperti itu maka akulah wanita yang berhak bersanding dengan bos tercintaku.” Ungkap Seo hyun berapi – api tak terima dengan spekulasi Sunny. “Sudah dua tahun kau mengejarnya Seo, tapi tak sekalipun ku lihat dia bersikap ramah padamu. Tidak ada perlakuan spesial apapun yang dia tunjukan padamu itu artinya kau sama sekali tidak berarti baginya, jadi cepat sadarlah dan terima kenyataan sayang.” Sindir Yoona mencibir. “Aku belum menyatakan perasaanku padanya, itulah alasan mengapa sajangnim masih bersikap biasa padaku. Jika dia sudah mengetahui perasaanku yang sebenarnya aku yakin, dia tidak akan pernah menolak cintaku.” Seo hyun memang selalu bersikap seperti itu, entah itu caranya berpikir positif atau memang tingkat percaya dirinya yang terlalu tinggi.

“kau pikir Cho sajangnim bodoh sepertimu huh? Setiap hari kau bersikap so manis dan memberikan perhatian yang lebih padanya, memberinya kopi dan roti untuk sarapan setiap pagi, memujinya dengan berlebihan, selalu berusaha mencari perhatian dan lain sebagainya. Dengan adanya kenyataan itu apa kau masih berpikir bahwa dia belum mengetahui perasaanmu terhadapnya?” jelas Yoona yang memang benar adanya, dari sikap dan perilaku Seo hyun pada Kyuhyun semua orang dikantor pun sudah mengetahui bahwa Seo hyun menyimpan rasa istimewa pada bosnya, jika dipikir secara logis apakah mungkin Kyuhyun tidak mengetahui hal itu? Tentu saja itu tidak mungkin.  “Ah sudahlah jangan membuat semangatku melemah seperti ini, apapun yang terjadi dia harus jadi milikku karena cintaku padanya sudah terlampau besar.” Seo hyun menghela nafas berat, ia cukup terganggu dengan ujaran teman – temannya ini.

 

Keesokan harinya..

 

At Royals empire

 

“Selamat pagi sajangnim, maaf mengganggu waktu anda sebentar. Saya hanya ingin menyampaikan pesan dari klien kita perusahaan Taesan meminta agar rapat kerja sama kita dengan mereka dipercepat penyelenggaraannya menjadi pukul 10.00 nanti. Mereka emngatakan akan menunggu kita di hotel Jw mariot.”

 

 

 

Jelas Seo hyun memberitahu perihal perubahan jadwal rapat. “Mwo mengapa mereka mengubah jadwal secara sepihak dan tiba – tiba?” Kyuhyun cukup terkejut dengan perubahan jadwal itu, ia ingin memprotes  namun mengingat proyek ini sangat menguntungkan maka dengan bijak pria itu mengesampingkan kekesalannya demi kemajuan perusahaan. “Baiklah kalau begitu, apa tugas membuat materi presentasi yang kuberikan padamu sudah kau kerjakan?” lanjut Kyuhyun yang kali ini menatap langsung Seo hyun dan hal itu membuat gadis itu bahagia.

“Nde sajangnim aku sudah menyelesaikannya kemarin.” Seo hyun tersenyum sangat manis namun tak mendapat respon yang sama dari kyuhyun. “Kalau begitu bersiaplah, sebentar lagi kita akan berangkat.” Sontak saja hal itu membuat Seo hyun terkejut, apa ia tidak salah dengar? Secara tidak langsung Kyuhyun baru saja mengajak Seo hyun untuk pergi bersama, ini kejadian langka yang harus Seo hyun syukuri; karena selama ini Kyuhyun selalu menolak keikutsertaan Seo hyun dalam perjalanan bisnisnya dengan mengganti posisi Seo hyun oleh asisten pribadinya Kim yesung. “Apa sajangnim baru saja mengajak saya pergi bersama kesana?”

“Memangnya kenapa, bukankah itu tugasmu? Kau tidak suka aku menyuruhmu ikut denganku?” tanya Kyuhyun bertubi – tubi dengan ekspresi yang sudah mulai mengeluarkan emosi. “Tentu saja tidak! aku senang sajangnim mengajakku biasanya anda akan mengganti posisiku dengan Yesung. Aku akan bekerja sebaik mungkin agar kau senang sajangnim.”

“Jangan terlalu senang, aku mengajakmu karena Yesung sedang cuti sejujurnya aku juga sedikit tidak nyaman kau ikut denganku.”

“Cih, seharusnya kau senang ditemani oleh gadis cantik sepertiku mengapa lebih memilih ditemani pria, apa dia gay?” Dumel Seo hyun pelan.

“Aku bisa mendengarmu Seo joo hyun – ssi!” pekik Kyuhyun memandang Seohyun tajam, gadis itu merunduk beberapa kali seraya meminta maaf atas ketidaksopanannya.

“Maafkan aku sajangnim, kalau begitu saya permisi dulu.” Seo hyun keluar terbirit karena takut Kyuhyun akan menghardiknya atau mungkin memecatnya karena sudah bersikap tidak sopan.

“Huh.. dasar gadis aneh!”

 

 

 

 

 

 

Saat ini Kyuhyun dan Seo hyun sedang dalam perjalanan menuju salah satu hotel tempat dimana rapat akan diadakan. Kyuhyun tengah sibuk mengendalikan setir mobil mewahnya agar dapat berjalan dengan baik dan aman, sementara Seo hyun? Saat ini hati gadis itu sedang berbunga karena impian terbesarnya untuk pergi bersama Kyuhyun bisa terwujud. Meski ini hanya untuk perjalanan bisnis, setidaknya jika bersama Kyuhyun tetap membawa kebahagiaan tersendiri dihati gadis pengagum boneka keroro itu. “Sajangnim apa anda penyuka musik klasik?” tanya Seo hyun berusaha mencairkan suasana yang sedari tadi hening tanpa sepatah kata yang terucap dari keduanya. “Kau tidak perlu tahu.” Jawab Kyuhyun singkat dan datar membuat Seo hyun sekali lagi mendengus kesal. “Huh menyukai pria sedingin es batu memang memerlukan kesabaran ekstra.” Ujar Seo hyun merutuk kesal, mendengar itu Kyuhyun sudah tidak merasa terkejut atau sebagainya karena sejak dulu ia memang sudah mengetahui bahwa sekretaris pribadinya ini memang memiliki perasaan yang lebih kepadanya.

“Jika kau tidak suka mengapa tidak menyerah saja.” Perkataan Kyuhyun itu cukup membuat Seo hyun terlonjak kaget, ini adalah kali pertamanya pria itu menimpali pembicaraan perihal perasaan Seo hyun padanya. “Aku tidak akan menyerah sebelum sajangnim membalas cintaku, meski aku harus menunggu lama untuk hal itu namun jika sajangnnim bersedia melirikku maka aku akan sabar menghadapimu.”

“Tsk, percaya diri sekali kau.” Entah apa yang terjadi pada Kyuhyun hari ini yang jelas sikapnya sudah sedikit membaik dari sebelumnya, ia lebih terbuka dan bersedia berbicara dengan Seo hyun meski tidak membahas masalah pekerjaan. “Modal utama orang sukses adalah rasa percaya diri yang tinggi sajangnim, jadi apa kau mau menjadi kekasihku eum?” Dengan gaya centilnya Seo hyun tak lantas melewatkan kesempatan emas ini, ia menggoda Kyuhyun dengan maksud agar pria itu bisa mempertahankan sifat terbukanya seperti ini dan Seo hyun berharap hubungannya dengan Kyuhyun bisa lebih dekat lagi.

“Cih wanita macam apa yang menyatakan cintanya terlebih dahulu pada pria, apa kau tidak punya rasa malu Seo hyun – ssi?”

“Aku sudah lama memutus urat malu sejak aku menyukaimu sajangnim, jadi selama aku bersamamu dipandang sebelah mata pun tak mengapa.”

“Kau tidak mengenalku dengan baik Seo hyun – ssi, aku tidak sempurna seperti yang kau dan orang lain pikirkan. Sebelum kau kecewa berhentilah berharap karena aku tidak bisa memberikan apa yang menjadi keinginanmu selama ini, ingat sampai kapanpun aku tidak bisa melakukannya!”

 

 

 

 

Kyuhyun memang orang yang dingin namun hatinya tidak sedingin itu, setidaknya ia masih memiliki rasa simpati pada sesama. Pria itu sudah sangat hapal mengenai perasaan Sekretarisnya itu, namun sekali lagi Kyuhyun tidak bisa membalasnya; tidak ada sedikitpun perasaan itu untuk Seo hyun, seluruh ruang dalam hatinya sudah terisi oleh satu nama wanita yang ia cinta dan Kyuhyun bertekad itu berlaku selamanya. Hati Seo hyun cukup teriris ketika mendengar hal itu, mendapat penolakan secara langsung dari orang yang kita sayang memang sangat menyakitkan; sekuat tenaga Seo hyun menahan pilu yang semakin menderu, ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang yang sedang ia perjuangkan. “Sajangnim kau lupa dengan pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada makhluk yang sempurna di dunia ini? Bagaimanapun keadaanmu, sekali lagi jika kau memberikan satu kesempatan untukku mengalihkan duniamu maka aku akan menerimanya sekalipun aku harus kecewa.” Mendengar jawaban itu membuat Kyuhyun terpatung, ia sudah kehabisan kata – kata halus untuk membuat Seo hyun menyerah. Pria itu tidak ingin menghancurkan hati wanita meski ia tidak menyukainya, oleh sebab itulah Kyuhyun berusaha menggunakan cara halus agar Seo hyun menyerah dan tidak lagi membebani Kyuhyun dengan perasaan sepihaknya itu.

 

 

***

 

Waktu menunjukan sudah pukul 22.30 KST  namun larutnya malam  tak mampu mempengaruhi kebahagiaan para pegawai dari Royals empire untuk menyudahi kemenangan ini. Saat ini mereka semua tengah merayakan keberhasilan tender besar yang berhasil perusahaan mereka dapatkan, sebuah pencapaian yang luar biasa menguntungkan tentunya. Dentangan musik up beat yang dihasilkan sang disc jokey menggema diseluruh ruangan yang gelap gulita dan hanya mengandalkan kelap – kelip lampu disko dan beberapa lampu remang sebagai penerang. Beberapa dari mereka sudah terjun ke lautan manusia yang tengah bergoyang ria dengan segala hasrat yang membahana, selian itu ada pula yang sedang menghabiskan waktunya untuk ber – karoeke ria diruangan khusus yang disediakan pihak club malam. Dan adapula yang hanya menikmati kebisingan dunia malam ini dengan duduk santai di kursi VIP yang sengaja mereka pesan, salah satu diantaranya adalah Kyuhyun sang CEO yang juga merayakan pesta keberhasilan itu.

 

 

 

Pria itu duduk bersama jajaran  petinggi perusahaan yang juga merupakan para sahabatnya, ia sama sekali tidak tertarik untuk turut berbaur dilantai dansa seperti para pegawainya yang sudah terlena oleh buai kesenangan dunia. Seo hyun yang kebetulan sedang duduk di depan bar counter pun sama sekali tak melakukan pergerakan apapun selain memandangi Kyuhyun, beberapa siulan menggoda dari para perjaka yang tertarik pada penampilannya sama sekali tak Seo hyun hiraukan; pesona Kyuhyun melebihi segalanya jadi saat ini tak ada hal apapun yang bisa menarik perhatiannya kecuali sosok Kyuhyun. “Yak.. Seo joo hyun! Kau sudah berdandan sedemikian rupa untuk datang keacara ini apa hanya itu yang bisa kau lakukan eoh? Berdiam diri seraya memandangi sajangnim, apa matamu tidak sakit melakukan hal seperti itu setiap hari? Bukankah kau bilang dia sudah menolakmu, lantas mengapa kau masih mengharapkannya.” Pekik Yoona cukup nyaring membuat Seo hyun memandangnya kesal. “Aku datang kesini karena ku tahu sajangnim akan datang, aku sama sekali tidak tertarik dengan pesta semacam ini. Lihatlah saat bersama teman – temannya ia dapat tersenyum dan tertawa lepas sungguh membuatnya terlihat semakin menawan.”

“Oh tuhan.. apa lagi yang harus ku lakukan untuk membuatmu tersadar dari mimpi gila ini Seo hyun?” Yoona menepuk jidatnya sendiri kewalahan menghadapi sikap keras kepala Sahabatnya itu. “Cukup tinggalkan aku dan biarkan aku memandangi bos tercintaku lebih lama lagi, itulah satu – satunya hal yang bisa kau lakukan.” Setelah mendengar hal itu Yoona pun akhirnya menyerah dan memutuskan untuk menuruti perintah Seo hyun yang menyebalkan itu.

“Kyu lihatlah sekretarismu dia terlihat sangat berbeda malam ini, emm.. Nampak sangat sexy!” ujar Eunhyuk yang tak sengaja menangkap sosok Seo hyun dengan pandangannya, Kyuhyun melirik sejenak kearah Seo hyun dan gadis itu melihatnya lantas memberikan senyuman khas yang selalu Seo hyun sunggingkan untuk Kyuhyun. “Biarkan saja, mungkin dia ingin memikat hati para pria dengan penampilannya.” Ujar Kyuhyun setelah mengalihkan pandangannya dari Seo hyun. “Satu –satunya pria yang ingin dia dapatkan adalah dirimu Cho kyuhyun!” tukas Sungmin refleks, ya memang semua sahabat Kyuhyun sudah mengetahui tentang hubungan unik antara Sekretaris dan bosnya itu. “Hubungan kalian memang unik, kau bilang terganggu oleh sikap agresifnya namun disisi lain kau masih mempertahankan gadis itu sebagai sekretarismu. Apa jangan – jangan kau mulai tertarik padanya atau mungkin sudah sejak dua tahun lalu kau menyukainya?” timpal Yesung mendapat anggukan setuju dari semua sahabatnya namun tidak dengan Kyuhyun.

“Jangan asal bicara! Aku sama sekali tidak tertarik pada gadis itu, aku mempertahankannya hanya karena kinerjanya yang bagus tidak ada alasan lain yang spesial.”

 

 

 

“Jika ada pun itu tidak masalah Kyu, ini sudah waktunya bagimu mengubur masa lalu dan menata masa depan dengan cinta yang baru. Dengan mencari penggantinya itu bukan berarti kau melupakan dia, hidupmu harus berlanjut kawan ku mohon ini sudah waktunya.” Saran Sungmin serius, Kyuhyun menghela nafas berat dan menutup matanya sejenak. “Entahlah hyung, aku masih belum bisa membuka hatiku pada siapapun. Hati ini masih miliknya dan akan tetap begitu selamanya.”

“Jangan terlalu yakin Kyu, tak ada satupun manusia yang tahu mengenai jalan cerita yang tuhan tuliskan untuk setiap hambanya. Kau bisa berkata demikian saat ini namun mungkin tidak dilain hari.” Eunhyuk turut prihatin dengan keputusasaan akan cinta yang dirasakan Cho kyuhyun.

“Dasar pria brengsek!” pekik Yesung tepat setelah Eunhyuk mengutarakan petuah singkatnya, tentu saja hal itu membuat pria berambut pirang yang terkenal berotak sedikit kotor itu mendelik tajam pada Yesung lantas ia menoyork kepala pria imut itu.

“Yak Kim yesung kau mengataiku eoh?” hardik Eunhyuk. “Aniyo, aku tidak sedang membicarakanmu monyet! Lihatlah kesana, itu dia pria brengsek yang ku maksud.” Yesung menunjuk kearah Seo hyun yang saat ini sedang bersitegang bersama seorang pria yang tidak mereka kenal. “Mwo apa yang terjadi pada Seo hyun, mengapa dia seperti menangis?” tanya Sungmin turut penasaran, begitupun dengan Kyuhyun hanya saja ia tidak berani menunjukan rasa penasarannya secara gamblang. “Tadi aku tak sengaja melihat pria itu bersikap kurang ajar pada Seo hyun, dia.. dia merangkul Seo hyun dan mengelus paha gadis itu dan setelah itu Seo hyun berdiri dan menampar pria brengsek itu.” Jelas Yesung seadanya.

“Mengapa kau tidak mengatakan hal itu dari tadi eoh? Kita harus membantunya.” Saat Eunhyuk baru berucap ternyata Kyuhyun sudah dulu memulai aksinya dengan sebuah tindakan, alhasil ketika Eunhyuk mengarahkan pandangannya pada Seo hyun pria bernama lengkap Cho kyuhyun telah berada disisi gadis itu.

 

 

Bugh .. bugh .. bugh ..

 

 

 

 

 

Beberapa tinju Kyuhyun sukses mendarat pada wajah dan perut pria hidung belang yang berusaha melecehkan Seo hyun itu dan keributan kecilpun terjadi disana, setelah puas menganiaya pria brengsek itu Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada gadis yang saat ini masih menunduk dan terisak. Dibukanya Tuxedo mahal pria itu lalu ia sampirkan pada tubuh mungil Seo hyun yang tengah mengenakan dress yang memang cukup terbuka dengan memperlihatkan mulusnya punggung danm paha putih Seohyun. Kyuhyun merangkul Seohyun erat, lalu ia beranjak pergi meninggalkan club itu membuat semua orang yang mengenal mereka terpaku tak percaya dengan tindakan yang dilakukan Kyuhyun.

“Gwencana?” tanya Kyuhyun yang saat ini sedang berada disebuah taman kota yang letaknya tak jauh dari club malam tadi, entah apa maksud Kyuhyun membawa Seo hyun ke tempat romantis yang biasa digunakan orang – orang untuk berkencan seperti ini. Yang jelas tujuan utamanya adalah menenangkan hati sekretarisnya yang sedang kalut serta takut itu.

“Hiks.. hiks.. anni! Aku tidak baik – baik saja hiks, dia melecehkanku mana bisa aku merasa baik hiks.” Jawaban Seo hyun itu terdengar sangat lucu ditelinga Kyuhyun, perpaduan antara marah, sedih, dan kesal hingga tanpa sadar pria itu terkekeh geli. “Mengapa sajangnim tersenyum, apa itu lucu bagimu? Apa kau pikir wanita sepertiku pantas mendapat perlakuan tidak senonoh seperti itu?” Untuk pertama kalinya Seo hyun berani membentak Kyuhyun, senyuman pria itu sangat menyakitkan hati Seo hyun disaat seperti ini.

Kyuhyun terdiam sejenak setelah mendapat bentakan itu, ia memandang penuh perasaan pada Seo hyun lantas ia mengeluarkan sebuah sapu tangan di saku celanannya. “Dimana?” tanya Kyuhyun yang membuat Seo hyun mengernyit heran tak mengerti maksud pertanyaan bosnya itu. “Dimana apanya, aku tidak mengerti.”

Tanpa banyak bertanya lagi, Kyuhyun turun dari kursi kayu yang didudukinya lantas berjongkok tepat dihadapan Seo hyun. “Maaf bukan maksudku bersikap tidak sopan padamu, aku hanya ingin membersihkan bekas tangan kotor pria brengsek tadi.” Jelas Kyuhyun saat Seo hyun tercengang ketika pria itu mengelus lembut bagian pahanya yang disentuh pria tadi menggunakan sapu tangan miliknya. Seo hyun diam tanpa kata, isak tangispun tak lagi terdengar; gadis itu tengah menikmati setiap sentuhan tulus Kyuhyun meski pria itu tidak secara langsung menyentuh pahanya. Setelah itu Kyuhyun melepaskan tuxedo hitam miliknya yang tadi dikenakan Seo hyun, pria itu meraih tubuh mungil Seo hyun untuk membersihkan punggung Seo hyun yang juga turut dipegang oleh pria brengsek tadi.

 

 

 

 

 

Seo hyun terpaku, jantungnya berpacu begitu cepat, darahnya berdesir hebat menimbulkan sensasi nikmat yang tak bisa dideskripsikan dengan kata – kata. Posisi Kyuhyun ketika membersihkan punggung Seo hyun terlihat seperti ia sedang memeluk tubuh sekretarisnya itu. Menyadari hal tersebut Kyuhyun pun segera menjauhkan tubuhnya namun satu gerakan cepat dari Seo hyun menghentikan niat Kyuhyun untuk menjauh. “Tetaplah seperti ini sajangnim, aku mohon. Aku merasa hangat dalam pelukanmu.”   Lirih Seo hyun tulus, ia memejamkan kedua matanya membiarkan tubuh pria yang ia damba menghangatkan diri dan hatinya. “Jangan begini Seo hyun – ssi, aku merasa tidak nyaman.” Kyuhyun bersikeras untuk melepaskan rengkuhan gadis maniak pengagumnya itu namun sayang kekuatan cinta Seo hyun terlampau kuat, hingga dari cinta itulah Seo hyun mendapat kekuatan besar untuk tetap mempertahankan posisinya meski beberapa kali Kyuhyun berusaha untuk terlepas dari pelukan itu. “Kyuhyun sajangnim, ku mohon beri aku satu kesempatan untuk mendapatkan hatimu.”

Mendengar pernyataan itu Kyuhyun kembali menghela nafas berat, ia sudah tak tahu lagi bagaimana caranya menghadapi sikap keras kepala Seo hyun. “Bukankah sudah ku bilang, aku tidak bisa menerima cintamu.” Saat Seo hyun lengah akhirnya pria dingin itu dapat melepaskan pelukan erat Seo hyun. “Tapi kenapa, apa alasanmu tidak bisa menerima cintaku? Aku cantik, sexy, cukup pintar dan ku rasa aku cukup pantas untuk menjadi kekasihmu.”

“Aku tidak memerlukan semua hal itu dalam menentukan pasangan hidup, tidak peduli se – sempurna apa dirimu, jika tidak ada cinta disini maka hatiku akan tetap tertututp untuk siapapun, termasuk dirimu.” Kyuhyun memegang dadanya yang masih terasa sakit karena luka masa lalu sehingga membuat pria itu tenggelam dalam kenangan kelam, dan enggan merasakan suka – duka cinta yang baru. “Ku tanya apa alasanmu sajangnim? Apa kau terluka karena seorang gadis, kau di khianati, dia mencampakanmu atau apa? Jika memang itu alasannya maka aku bisa mengobati luka hatimu, oleh sebab itu maka berilah aku..” Seo hyun mengucapkan itu tanpa jeda dan dengan memberikan penekanan disetiap katanya, namun satu kalimat yang terlontar dari mulut Kyuhyun mampu membekukan sistem saraf gadis itu secara tiba – tiba, alhasil ia tak mampu melakukan apapun selain menitikan air mata.

“Aku sudah memiliki istri.” Jawab Kyuhyun singkat dan terdengar miris. “Mwo?” Mata Seo hyun terbelalak, ribuan anak panah telah tertancap tepat dihatinya; menyisakan luka yang tak bisa dikatakan ringan. “Ya, aku sudah memiliki seorang istri dan sampai detik ini hatiku masih untuknya, aku tidak pernah berpikir untuk membagi cinta dengan wanita lain. Kau gadis yang baik, tapi maaf aku tidak akan pernah bisa membalas perasaanmu.”

 

 

 

 

“Jadi mulai sekarang berhentilah mengejarku, diluar sana masih banyak pria yang jauh lebih sempurna dari pada aku. Mereka akan memberikanmu cinta dan kasih sayang tanpa perlu kau memintanya, aku hanya tidak ingin kau terluka lebih lama lagi karena pria sepertiku. Sudah hentikan semuanya sampai disini..”

“Cukup! Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu lagi sajangnim, perlu kau tahu perkataanmu barusan lebih menyakitkan dibandingkan dengan penolakanmu selama ini. Kalau begitu aku permisi.” Seo hyun menangis namun ia tidak terisak, semua itu Seo hyun katakana seirama dengan buliran air mata yang terus mengalir dipipinya, sesaat kemudian gadis itupun pergi dengan segala kesedihan dan rasa sakit hati yang diterimanya. “Maafkan aku Seo hyun – ssi, aku hanya tidak ingin kau terlalu berharap pada hatiku.”  Kyuhyun memandang iba kearah punggung Seo hyun yang sudah mulai menjauh, ada setitik kekecewaan dalam batin pria itu namun sungguh ia tidak mengerti apa alasan yang membuat hatinya merasa demikian.

 

 

***

 

Sejak kejadian itu perubahan yang signifikan mulai nampak pada diri Seo hyun, tidak ada lagi gadis centil yang menggoda bosnya sepanjang hari, merengek meminta cinta dan mencari alasan konyol agar bisa bertemu Kyuhyun. Seo hyun sengaja menjaga jarak untuk menenangkan hatinya, gadis itu sangat terpukul dengan kenyataan yang ada; sungguh tak pernah terpikir dibenaknya selama ini bahwa ternyata Kyuhyun telah memiliki seorang istri. Dia merasa bodoh, terhina, memalukan, jadi selama ini Seo hyun mengejar dan menggoda suami orang? Dia merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita baik – baik hanya untuk mendapatkan hati pria yang sudah beristri? Sungguh bodoh! Kenyataan itulah yang membuat hati Seo hyun benar – benar hancur hingga berkeping – keeping. Satu minggu terakhir ini tidak ada percakapan khusus diantara kedua insan yang tengah mengalami konflik hati itu, mereka hanya berbincang masalah pekerjaan dengan sangat professional tanpa melibatkan perasaan masing – masing.

 

 

 

 

 

 

Lebih dari itu, kini Seo hyun cenderung pendiam dan menjadi begitu penurut; apapun yang Kyuhyun perintahkan selalu gadis itu laksanakan tanpa banyak mengeluh sekalipun ia harus mendapat beberapa bentakan pedas akibat adanya kesalahan dalam pekerjaan, gadis itu benar – benar tak berniat membela diri dan hanya menerima segala konsekuensi dari kesalahannya. Tentu Kyuhyun mengerti alasan dari perubahan sikap gadis itu, dan entahlah melihat Seo hyun bersikap dingin padanya sama sekali tak membuat hati Kyuhyun lega seperti yang ia bayangkan sebelumnya, malah cenderung sebaliknya. Perasaan bersalah semakin menumpuk dan bersarang dihati Kyuhyun, perasaan itu nyaris menimbun semua luka yang sebelumnya telah tertoreh disana. Ada sedikit sengatan aneh yang menyebabkan dada Kyuhyun sesak saat melihat Seo hyun mengabaikan dan menghindarinya, seperti pada jam pulang kerja saat ini tak sengaja Seo hyun kembali berpapasan dengan Kyuhyun di lobby kantor; keduam mata mereka kembali bertemu namun dengan segera Seo hyun mengalihkan pandangannya kearah lain dan beralibi untuk mengangkat panggilan telepon agar ia dapa melarikan diri dengan mudah dari tatapan bosnya itu. “Oh nde Oppa, aku baru saja akan pulang. Aniya, kau tidak perlu menjemputku kita bertemu ditempat biasa saja.” Ucap Seo hyun berlaga menerima panggilan dari seseorang, Kyuhyun dengan sangat jelas dapat mendengar percakapan singkat itu. “Ternyata gadis itu benar – benar menuruti perintahku.” Gumam Kyuhyun dengan senyum getir terlukis di wajah tampannya dan rasa tidak rela yang sudah membalut seluruh hati dinginnya hingga terasa sedikit memanas.

 

At sungai Han

17.00 KST

 

“Kenapa kau tak menceritakannya dari awal, dasar pria jahat! Kau terus berdiam diri dan membiarkanku mengejarmu hingga aku benar – benar jatuh hati pada sosokmu. Dan sekarang kenyataan macam apa ini eoh?” Seo hyun memandangi langit senja yang membentang diatas luasnya sungai han, “Hiks.. hiks.. jika kau berusaha menyembunyikan kenyataan itu huhh, seharusnya kau sembunyikan saja hingga akhir dan jangan pernah memberitahuku, Cho kyuhyun kau jahat! Hiks .. hiks .. ahh appoyeo!” Seo hyun memegangi dadanya, ,mencoba menjaga hati yang saat ini sudah ingin jatuh ke permukaan bersama dengan perasaannya yang sudah terlebih dahulu terhempas dan hancur tak beraturan.

 

 

 

 

“ARGHHH…, CHO KYUHYUN NEO PABOYA! NAPEUN NAMJA! SEKKIYA! HIKS HIKS.” Tak peduli apa yang orang pikirkan tentangnya gadis itu tetap saja berteriak tak jelas, mengeluarkan segala beban tersimpan dan melampiaskan kekecewaannya. “Ahjumma, Seo ahjumma itukah kau ?” Tanya seorang gadis kecil berambut hitam lebat yang panjangnya hanya sebahu, tampak manis dengan adanya poni depan yang menutupi kening kecilnya. “Ohh.. hiks bocah cilik mengapa kau masih ada ditempat seperti ini sendirian? Ini sudah sore dan sebentar lagi akan gelap, kau harus segera pulang.” Seo hyun membalikan badannya menghadap gadis kecil itu yang tengah terduduk dibangku yang tersedia disana, tanpa pikir panjang Seo hyun pun menyeka air matanya dan berjalan mendekat kearah gadis kecil itu.

Kedua gadis cantik yang terpaut usia sangat jauh itupun duduk bersama dan mengarahkan pandangan mereka kedepan, belum ada percakapan karena keduanya masih disibukan dengan lamunannya masing – masing. “Aku sengaja datang kesini di sore hari untuk menemuimu, ahjumma kenapa kau menangis, apa ahjussi itu menyakitimu lagi?” akhirnya gadis berusia enam tahun itupun memulai pembicaraan, Seo hyun menghela nafas dan beralih menatap gadis kecil nan cantik itu dengan memaksakan diri untuk tersenyum.

“Serin – ah kau tahu saat ini ahjuma sedang patah hati; bos yang ahjumma cintai itu sudah memiliki cinta lain dan dia mengatakan bahwa tak ada satu pun kesempatan untuk ahjumma mengambil hatinya. Dia .. dia meminta ahjumma untuk menyerah.” Mengingat hal itu membuat hati Seo hyun kembali sesak dan terluka. “Lalu apa ahjumma akan menyerah?” gadis kecil berusia enam tahun itu terlihat sangat antusias membahas permasalahan cinta ahjumma yang kurang lebih baru satu minggu ini ia kenal. Perkenalan mereka memang cukup unik dan tak terduga, kedua gadis beda usia itu kerap kali bertemu disungai han ini. Mereka selalu berbagi canda dan tawa bersama meski baru saling mengenal namun keduanya sudah tampak sangat akrab, Seo hyun kerap kali bercerita tentang Kyuhyun pada Serin begitupun Serin yang selalu berbagi cerita mengenai keluarganya, gadis kecil itu merupakan seorang anak yang kesepian karena sang ibu telah tiada sedangkan ayahnya terlalu sibuk bekerja.

Meski baru berusia enam tahun, namun pola pikir Serin sudah berkembang lebih cepat dari usianya. Gadis kecil itu terlihat sangat cerdas dan terkadang memiliki pola pikir khas seorang remaja hingga ia cukup mengerti akan permasalahan yang sedang Seo hyun alami. “Emm, ahjumma sudah memutuskan untuk melupakannya namun itu sangat sulit. Mungkin ahjumma harus mengundurkan diri dari kantor itu untuk dapat melupakannya lebih cepat.”

 

 

 

 

“Aish pria macam apa ahjussi menyebalkan itu, mengapa ia bisa mencampakan gadis cantik dan baik seperti ahjumma. Jika ahjumma bersedia menjadi eommaku maka aku akan mengenalkan ahjumma pada appa – ku, dia memang sibuk namun aku yakin dia sangat baik.” Tukas Serin, spontan saja celetukan singkat nan polo situ mampu membuat Seo hyun terkekeh geli dan sejenak melupakan rasa sakit hatinya.

“Ckck.. apa kau tidak takut memiliki ibu tiri eoh? Bagaimana bisa kau memintaku untuk menjadi eomma – mu.”

“Aku tidak pernah tahu rasanya memiliki seorang ibu, selama ini hanya appa  yang selalu merawat dan menyayangiku, ahjumma. Jika yang namanya ibu tiri itu bisa membuatku bahagia kenapa aku harus takut? Apalagi jika yang menjadi ibu tiriku itu ahjumma, aku yakin kau orang baik.” Seo hyun tersenyum lantas melentangkan kedua tangannya, menyuruh Serin untuk datang ke pelukannya sontak saja gadis kecil itu berhambur dan menenggelamkan wajah cantiknya pada rengkuhan Seo hyun. “Aku bisa menjadi ibumu Serin tapi ahjumma tidak yakin bisa mencintai appa – mu, kau boleh menganggap ahjumma sebagai eomma – mu jika kau mau.”

“Benarkah, jadi aku boleh memanggil ahjumma dengan sebutan eomma?”

“Tentu saja, mengapa tidak? Tapi ingat, jangan beritahu appa – mu jika kau memiliki eomma secantik ahjumma.”

“Loh, memangnya kenapa? Bukannya eomma dan appa akan menikah dan tinggal bersama dirumah kita?” Wajah polos Serin nampak sangat menggemaskan dimata Seo hyun, gadis itu mencubit pelan pipi tembem Serin lantas kembali memeluknya.

“Kke~ mendengarmu memanggilku eomma, aku merasa sudah menjadi ibu sungguhan. Bukankah kita pasangan ibu dan anak yang hebat? Dalam waktu seminggu aku sudah memiliki seorang putri cantik dan kau memiliki eomma yang tak kalah cantik juga. Sayang, eomma tidak mengenal appamu begitupun sebaliknya, jadi mana mungkin kami menikah? Meski kita tak hidup bersama kau tetaplah putriku bagaimana, apa itu saja sudah cukup membuatmu bahagia?”

“Kalian hanya perlu berkenalan dan menikah, mudah bukan?”

“Shuut.. diam gadis kecil so pintar ini memang benar – benar cerewet! ini sudah malam sebaiknya kau segera pulang. Kau tidak ingin appa memarahimu bukan? Ah itu dia paman Lee, seperti biasa dia sudah menunggu nonanya untuk pulang ke istana. Sana pulanglah, nanti eomma akan menghubungimu.”

 

 

 

 

“Eomma janji?” Serin mengulurkan jari telunjuknya untuk mendapat tautan janji dari Seo hyun,

“Nde janji!” Setelah itu sepasang ibu dan anak yang tak terikat hubungan darah apapun itu segera berpisah dan pulang ke kediamannya masing – masing. Terlihat konyol memang, Seo hyun pun tidak mengerti dengan jalan pikirannya sendiri; ia heran mengapa dirinya bisa membiarkan anak asing yang baru dikenalnya satu minggu ini bersikap demikian terhadapnya. Namun terlepas dari itu semua jujur Seo hyun menyukai Serin, dan ia pikir tidak ada salahnya membuat gadis kesepian itu senang dengan membiarkannya memanggil Seo hyun dengan sebutan eomma. Kebersamaannya dengan Serin mampu membuat Seo hyun sedikit melupakan sakit hati yang sedang hatinya hadapi.

 

***

 

Cho Kyuhyun house

19.30 KST

 

“Aaa.. sayang cepat makanlah, mengapa kau cemberut terus seperti itu eoh?” Ungkap Kyuhyun terlihat cukup kesal karena sedari tadi gadis yang ada dihadapannya enggan untuk menerima suapan makanan darinya. “Aku tidak mau makan dengan Appa!” ujar gadis kecil berusia 5 tahun yang saat ini sedang menghabiskan waktu makan malamnya bersama sang ayah tercinta. “Kau masih marah pada appa hum? Baiklah maafkan appa Serin – ah, sungguh tadi appa berniat untuk datang ke sekolahmu hanya saja tiba – tiba ada rapat mendadak yang tidak bisa appa tinggalkan, kau mengerti keadaan appa kan?” Kyuhyun menunjukan wajah memelasnya berharap sang putri tercinta bia memberikan satu kata maaf untuk kelalaiannya.

“Jika saja aku punya eomma seperti teman – teman yang lain, pasti eomma yang akan menghadiri acara lomba puisi tadi.” Gadis itu mendumel kecil seraya melipat lantas menyimpan kedua tangan mungilnya diperut, Kyuhyun dapat mendengar dumelan tersebut; ia menghela nafas berat dan memandang Serin penuh perasaan yang sulit diartikan.

 

 

 

 

 

“Appa jika Eomma tidak bisa kembali lagi pada kita, bisakah appa mencari eomma baru untuk ku?” Ujar Serin polos namun penuh maksud, ya ada sesuatu yang harus dilakukan bocah itu untuk kebahagiaan keluarganya.“Serin – ah bukankah kita pernah membahas hal ini sebelumnya? Tidak ada eomma baru sampai kapanpun, kau mengerti!” Kyuhyun menatap Serin dengan gurat kekesalan telah menguasai wajah tampannya disertai nada bicara yang menyeramkan. Serin tertunduk takut; matanya mulai berkaca – kaca sedetik kemudian air mata itupun jatuh dipipinya, membuat Kyuhyun lemas dan diterpa penyesalan yang tiada terkira karena telah membuat sang putri tercinta berduka. Pria yang kini berstatus sebagai single parents itupun berdiri dan menggendong putrinya penuh kasih, Kyuhyun memeluk Serin erat; sungguh hatinya tercabik tatkala mendengar isak tangis yang keluar dari bibir mungil putrinya dan perasaan bersalah pun semakin menggerogoti hati saat mengingat bahwa dirinyalah penyebab utama kesedihan itu terjadi.

“Sayang, eomma – mu sudah bahagia diatas sana! Jadi kau pun harus bahagia hidup bersama appa meski tanpa ada figur baru yang turut campur dalam keluarga kita, appa hanya ingin hidup berdua denganmu.” Kyuhyun merintih, butir Kristal tertuang begitu saja dari pelupuk matanya, beruntung Serin tidak melihat hal itu. “Mianhe appa, Serin nakal, appa bersedih karena Serin benar begitu?” Serin mensejajarkan wajahnya dengan sang ayah, hal itu sangat mudah dilakukan karena kini gadis itu masih berada dalam pangkuan Kyuhyun. “Anni, tidak ada yang salah dalam hal ini.” Kyuhyun tersenyum sangat manis dan tulus saat Serin mengelus pipinya.

“Baiklah appa Serin janji tidak akan meminta eomma baru lagi pada appa. Tapi jika Serin memiliki eomma sendiri diluar sana appa tidak akan marah kan?” Kyuhyun mengerutkan keningnya pertanda tidak mengerti maksud perkataan Serin. “Appa tidak perlu khawatir, eomma bilang appa tidak perlu menikahinya dan kita juga tidak harus tinggal bersama. Namun dia tetap mengizinkan aku memangil dan menganggapnya sebagai eommaku.” Jelas Serin begitu naïf, ia sama sekali tak mendengar perintah ahjumma – nya untuk tidak bercerita apapun pada Kyuhyun.

“Eomma siapa yang kau maksud? Jangan dekat – dekat dengan orang asing Serin – ah appa tidak suka.”

“Anni appa ahjumma Seo itu orang baik, kami memang baru saling mengenal tapi aku sudah sangat menyayanginya. Dia sungguh wanita cantik yang berhati malaikat, saat pertama kali kami bertemu dia membantu Serin yang saat itu terjatuh dari ayunan saat bermain di taman.”

 

 

 

 

 

“Ahjumma Seo? Tidak, appa tetap tidak suka kau berdekatan dengan orang asing itu. Kau tidak tahu latar belakang ahjumma itu sayang, bagaimana jika dia berniat tidak baik padamu? Pokoknya kau tidak boleh bertemu dengan ahjumma itu lagi!”

“Tapi appa..” Belum sempat Serin membalas ucapan Kyuhyun, tiba – tiba saja ponsel yang tergantug pada leher Serin berbunyi dan menampilkan tanda panggilan masuk atas nama ‘Seo eomma’. “Oh.. eomma menepati janjinya, yeoboseo eomma?” Kyuhyun memegangi tengkuk belakangnya, sungguh pria dingin itu sedang berusaha sekuat tenaga untuk menahan kekesalannya agar tidak meledak seperti tadi akibat ulah Serin yang sungguh tak dapat ia mengerti. “Nde, aku sudah tiba dirumah sejak tadi dan aku juga sedang makan malam bersama appa. Bagaimana dengan eomma, apa eomma sudah makan malam juga?” Percakapan Serin dengan sang penelepon terhenti begitu saja saat tangan kekar Kyuhyun mengambil alih benda berbentuk persegi panjang itu dari tangan putrinya. “Yeoboseo, siapa kau sebenarnya? Mengapa kau membuat putriku memanggilmu dengan sebutan eomma? Apa tujuanmu melakukan hal seperti itu?” tanya Kyuhyun bertubi – tubi tanpa jeda, sungguh kali ini ia ingin memarahi orang dewasa yang telah  berani memperdaya putri tercintanya. Kyuhyun yakin orang tersebut memiliki niat tidak baik pada putri dan juga keluarganya. “Nde, aku .. aku..” suara si penelopon terdengar terbata – bata karena tak menyangka ayah Serin akan turut berbicara padanya, lantas bagaimana sekarang? Apa yang harus gadis itu jelaskan pada ayah Serin?

 

To be countinue

 

 

Ini ff udah satu minggu lebih nginep di folderku, cover nya pun demikian. Saat aku mau kirim ke MCLS nahloh ka Brenda juga bikin ff dengan judul yang sama. Tapi setelah aku baca alur ff jami berbeda, tak apakah hal seperti ini terjadi? untuk penggantian judul juga udah ga memungkinkan soalnya. Rencananya ini bakal aku bikin OS tapi berhubung kepanjangan alhasil aku bikin Twoshoot aja deh. Semoga kalian ( wires ) suka ya sama ff nya dan semoga admin juga bersedia publish ini. Sebelum dan sesudahnya terima kasih banyak ^^

 

 

148 thoughts on “OMB (Oh My Boss)

  1. ..Ahkk seru seru seru…kirain istrinya kyu mzih ada…eh dah gk ada…mzih ada ksempatan dong.. Semangat seo..!!!! Hwaiting thor 🙂 Next

    Like

  2. kyaknya kyu udah mulai suka deh ama Seo 😀 ,Seokyu udah di takdirin bersama nih .Penasaran ama klanjutannya next jgn lama2 author ..

    Like

  3. Jdi kyuppa it single parent…
    Oppa sbrpa kras usahamu untuk mnjauhkan seo drmu
    Sprtinya tdk akn brhasil
    Krna ankmu sndri yg akn mndekatkan mu dan seo

    Like

Leave a comment